Inilah Pidato Kemenangan Jokowi Pemilu Presiden 2014

7/23/2014
Joko Widodo-Jusuf Kalla seusai menerima mandat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta sebagai pemenang Pemilu Presiden RI periode 2014-2019 menyampaikan pidato kemengangan di atas kapal Hati Buana Setia di Sunda Kelapa, Jakarta Selasa (22/7/2014). Dalam pidatonya Joko Widodo didampingi Jusuf Kalla mengatakan Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Kita berharap kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

jokoki
Joko Widodo menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal Hati Buana Setia di Sunda Kelapa, Jakarta hari Selasa (22/7/2014). (Foto: Capture/video.Dok Ronamasa)

Komisi Pemilihan Umum melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Pilpres 2014 dipimpin Ketua KPU Husni Kamil Manik dihadiri Ketua Bawaslu di Kantor KPU Jl. Imam Bonjol Jakarta Pusat Selasa 22 Juli 2014. Rapat pleno terbuka yang hanya dihadiri saksi Joko Widodo-Jusuf Kalla menetapkan pasangan nomor 2 sebagai pemenang pilpres yang diselenggarakan 9 Juli 2014 tersebar TPS 478.591 diTPS 478.591 dengan total DPT 188.098.615 terdiri dari Laki-laki 94.217.720 dan perempuan 93.880.886 pemilih seluruh Indonesia dan pemilih Luar Negeri.

Berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara akhir Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa 62.576.444 (46,85%) dan Joko Widodo - Jusuf Kalla 70.997.833 (53,15%).

Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masju sebagai calon presiden/wakil presiden diusung dan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partia Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Joko Widodo yang dilahir di Surakarta 21 Juni 1961 anak dari Noto Mihardjo dengan Sujiatmi yang menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan di Universitas Gajah Mada Jogyakarta 1985 maju sebagai calon presiden ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Sementara wakilnya Jusuf Kalla lahir di Watampone Sulawesi Selatan 15 Mei 1942 adalah mantan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Pada pemilu presiden 2009 putra pengusaha asal Sulawesi Selatan H. Kalla maju sebagai calon sebagai presiden. Namun suami Mufidah yang pada waktu itu berpasangan dengan Wiranto diusung Partai Golkar didepak oleh popularitas SBY yang sangat dicintai oleh rakyat Indonesia. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Juli 2009 hanya berada diperingkat ketiga dibawah pasangan Megawati Soekarnoputi-Prabowo Subianto dengan memperoleh 12 % suara sah.

Inilah naskah pidato kemenangan Joko Widodo seusai ditetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai pasangan pemenangan hari Selasa 22 Juli 2014

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat malam, salam sejahtera bagi kita semuanya
Om santi santi-santi om, Namo budaya

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Baru saja Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah menetapkan kami berdua Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih 2014-2019.

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada bapak Prabowo Subianto dan bapak Hatta Rajasa yang telah menjadi sahabat kami dalam berkompetisi politik untuk mendapatkan mandat dari rakyat untuk memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Kita berharap kemenangan rakyat ini akan melapangkan jalan untuk mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Namun dalam beberapa bulan terakhir perbedaan pilihan politik seakan menjadi alasan untuk memisahkan kita. Padahal kita pahami bersama bukan saja keragaman dan perbedaan ada hal yang pasti ada dalam sebuah demokrasi.Tapi juga hubungan-hubungan pada level masyarakat akan tetap menjadi pondasi dari Indonesia yang satu

Dengan kerendahan hati kami Joko Widodo dan Jusuf Kalla menyerukan kepada saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk kembali ke takdir sejarahnya sebagai bangsa yang bersatu, bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Pulihkan kembali hubungan keluarga dengan keluarga, hubungan tetangga dengan tetangga, hubungan teman dengan teman yang sempat renggang. Kita bersama bertanggungjawab untuk kembali membuktikan kepada diri kita, kepada bangsa-bangsa lain dan terutama kepada anak cucu kita bahwa politik itu penuh keriangan, politik itu didalamnya ada kegembiraan, politik itu ada kebajikan, politik itu adalah suatu pembebasan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Pemilihan umum presiden kali ini memunculkan optimisme baru bagi kita bagi bangsa Indonesia. Jiwa merdeka dan tanggungjawab politik bermekaran dalam jiwa generasi baru, kesukarelaan yang telah lama terasa mati suri kini hadir kembali dalam sebuah semangat baru.

Pemilihan presiden telah membawa politik ke sebuah fase baru bukan lagi sebagai sebuah peristiwa politik semata-mata tetapi juga sebagai peristiwa kebudayaan. Apa yang ditunjukan para relawan mulai dari pekerja budaya dan seniman sampai pengayuh becak memberikan harapan bahwa ada semangat kegotong royongan yang tak pernah mati. Semangat gotong royong itulah yang akan membuat bangsa Indonesia bukan saja akan sanggup bertahan dalam menghadapi tantangan tapi juga dapat berkembang menjadi poros maritim dunia. Lokus dari peradaban besar politik masa depan kita

Saya hakul yakin bahwa perjuangan mencapai Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian hanya akan dapat tercapai dan terwujud apabila kita bergerak bersama. Dan inilah saatnya bergerak bersama

Mulai sekarang petani kembali ke sawah, nelayan kembali pelaut, anak-anak kita kembali ke sekolah, pedagang kembali ke pasar, buruh dan pekerja kembali ke pabrik dan karyawan kembali bekerja ke kantor.

Lupankanlah nomor satu, lupakanlah nomor dua. Marilah kita kembali kepada Indonesia yang satu, Indonesia raya.

Kita kuat karena bersatu, Kita bersatu karena kita kuat. Salam tiga jari, salam tiga jari. Persatuan Indonesia

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Om santi santi-santi om, Namo budaya

Merdeka, merdeka, merdeka

Joko Widodo Jusuf Kalla

Jakarta, 22 Juli 2014
Ronamasa