Seorang perawat yang turut berusaha menyelamatkan nyawa Presiden John F. Kennedy setelah ia tertembak, buka mulut. Phyllis Hall, yang berusia 28 tahun waktu itu, menyatakan JFK tewas akibat "peluru misterius", bukan peluru dari pistol pria yang kemudian ditangkap dengan tuduhan sebagai pelakunya.
Limusin yang membawa Presiden amerika Serikat John F Kennedy meluncur menuju rumah sakit setelah terluka kena tembakan di Dallas 22 November 1963. Agen Rahasia Clinton Hill melompat ke bagian belakang mobil dan Ibu negara AS Jacqueline Kennedy menyender Kennedy (foto: AP/Justibe Newman)
Hall, dalam sebuah wawancara, mengatakan ia diseret ke ruang operasi oleh agen dinas rahasia untuk membantu presiden AS yang ditembak di Dallas, Texas, pada 22 November 1963 itu. Upaya penyelamatan sia-sia, dan JFK dinyatakan meninggal.
Saat membopong kepala JFK yang telah terkoyak oleh tembakan, Hall mengatakan, dia melihat sebuah peluru yang tidak biasa. Peluru itu segera diambil dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Sunday Mirror, ia menggambarkan peluru itu tak tampak benar-benar rusak. "Tak ada kemiripan apa pun dengan peluru yang kemudian ditampilkan sebagai bukti dalam penyelidikan kasus pembunuhan Presiden," katanya.
Ia menyatakan, peluru itu bersarang di antara telinga dan bahu JFK. "Aku punya banyak pengalaman bekerja dengan luka tembak, tapi aku belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Panjangnya sekitar 1,5 inci, tidak seperti peluru yang kemudian ditunjukkan," katanya.
Hall, yang bekerja selama enam tahun sebagai perawat pada waktu itu, mengatakan ia terjebak dalam upaya untuk menyelamatkan Presiden secara tak sengaja. Ia mengaku tak bertugas di bangsal itu, namun tengah mengunjungi seorang teman yang bekerja di sana. (Tempo.co, 10/11/2013)
Limusin yang membawa Presiden amerika Serikat John F Kennedy meluncur menuju rumah sakit setelah terluka kena tembakan di Dallas 22 November 1963. Agen Rahasia Clinton Hill melompat ke bagian belakang mobil dan Ibu negara AS Jacqueline Kennedy menyender Kennedy (foto: AP/Justibe Newman)
Hall, dalam sebuah wawancara, mengatakan ia diseret ke ruang operasi oleh agen dinas rahasia untuk membantu presiden AS yang ditembak di Dallas, Texas, pada 22 November 1963 itu. Upaya penyelamatan sia-sia, dan JFK dinyatakan meninggal.
Saat membopong kepala JFK yang telah terkoyak oleh tembakan, Hall mengatakan, dia melihat sebuah peluru yang tidak biasa. Peluru itu segera diambil dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Sunday Mirror, ia menggambarkan peluru itu tak tampak benar-benar rusak. "Tak ada kemiripan apa pun dengan peluru yang kemudian ditampilkan sebagai bukti dalam penyelidikan kasus pembunuhan Presiden," katanya.
Ia menyatakan, peluru itu bersarang di antara telinga dan bahu JFK. "Aku punya banyak pengalaman bekerja dengan luka tembak, tapi aku belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Panjangnya sekitar 1,5 inci, tidak seperti peluru yang kemudian ditunjukkan," katanya.
Hall, yang bekerja selama enam tahun sebagai perawat pada waktu itu, mengatakan ia terjebak dalam upaya untuk menyelamatkan Presiden secara tak sengaja. Ia mengaku tak bertugas di bangsal itu, namun tengah mengunjungi seorang teman yang bekerja di sana. (Tempo.co, 10/11/2013)