Sejak Nabi Adam dan Siti Hawa dikeluarkan dari surga tempat mereka diciptakan sejak itupula Allah SWT mengisi dunia dengan kehidupan manusia yang dikelilingi hewan dan tumbuhan. Dan teori yang mengatakan bahwa manusia awal mulanya berasal dari Kera. Apapun hasil penelitian tersebut tetap hanya sebuah teori semata.
Karena semuanya itu merupakan rahasia kekuatan dan kekuasaan sang pencipta alam. Kun Fayakun merupakan kekuatan dan kekuasaan tuhan menguasi bumi dan langit ditunjukan-NYA melalui alam.
 |
| Salah satu wujud kekuatan alam (Foto: Ronamasa/Ahyar) |
Lima kekuatan dan kekuasaan alam memberi kehidupan dunia (manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan):
1. Langit
2. Tanah
3. Air
4. Angin/Udara
5. Cahaya (Matahari, Bulan dan Bintang)
Langit dalam hamparan luasnya yang dapat tak dijangkau akal manusia diciptakan sebagai tempat bernaung dan berlindung seluruh isi alam. Langit yang berhiaskan matahari, bulan dan bintang setiap waktu dikeliling awan menambah lebih indah dan menawan pemandangan alam. Demi ingin merawat dan menjaga seluruh isi dalam waktu tertentu langit menurunkan cairan kehidupan dalam bentuk hujan untuk menyirami dan mengairi seluruh jagad raya. Entah berapa ratus miliar batang air turun dari angkasa seakan tak ingin menyisakan seluruh ruang agar setiap yang ada dibawahnya dapat merasakan kesejukannya.
Dalam luas hamparannya pula tanah menadah dan menampung setiap percikan air turun dari langit yang kapan saja siap menghanyutkan dan menenggelamkan apa yang ada dibawahnya. Namun dengan kekuasaan maha pencipta jualah tidak menciptakan tanah yang tak menyerap air. Hujan (air) mungkin enggan turun dari langit jika tidak pernah memikirkan kondisi yang ada dunia. Dan tanah tidak dibiarkan kosong tanpa dikeliling kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Langit dan tanah sangat memikirkan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dapat mengolah dan memanfaatkan tanah agar dapat bertahan hidup secara berkelanjutan.
Air, udara dan Api
Air, udara dan api juga merupakan tiga kekuatan atas semua yang dinaungi alam semesta. Walaupun masing-masing memiliki kekuatan dan kekuasaan yang maha dahsyat namun ketiganya selalu membangun kekuatan yang begitu harmonis mengelola seisi jagad raya.
Ketika kebakaran terjadi, api begitu sangat memahami apa yang diinginkan air. Disaat mengobarkan bara menyalanya yang siap menghanguskan apa saja yang disekitarnya menjadi arang dan abu namun ketika disirami air secara perlahan segera menurunkan tensi kemarahannya dan kemudian padam. Sementara angin yang menjelma dalam sendi-sendi kehidupan setiap makhluk hidup dan benda mati selalu ada disekitar air dan api.
Tiga sinar Keagungan Alam mengajarkan manusia untuk mengenal batas waktu
1. Bulan
2. Matahari
3. Bintang
Matahari, Bulan dan Bintang tidak hanya mengajari manusia akan batas waktu yang dijalani dalam kehidupan saja. Ketiga sinar angkasa memberikan sinar sehingga alam semesta tidak gelap gulita. Sinar siang memberikan kehangatan memberikan kehangatan kepada Manusia, hewan dan tumbuhan dapat mencari makanan untuk mempertahankan dan keberlanjutan hidup. Dan sinar malam (bulan dan bintang) memberikan tanda batas waktu kepada manusia untuk istirahat sehingga dapat melanjutkan kembali kehidupan esok. Suatu perjalanan sebelum segala kekuatan jiwa dan raga dicabut kembali untuk dipulangkan dalam kandungan tanah.
1. Langit
2. Tanah
3. Air
4. Angin/Udara
5. Cahaya (Matahari, Bulan dan Bintang)
Langit dalam hamparan luasnya yang dapat tak dijangkau akal manusia diciptakan sebagai tempat bernaung dan berlindung seluruh isi alam. Langit yang berhiaskan matahari, bulan dan bintang setiap waktu dikeliling awan menambah lebih indah dan menawan pemandangan alam. Demi ingin merawat dan menjaga seluruh isi dalam waktu tertentu langit menurunkan cairan kehidupan dalam bentuk hujan untuk menyirami dan mengairi seluruh jagad raya. Entah berapa ratus miliar batang air turun dari angkasa seakan tak ingin menyisakan seluruh ruang agar setiap yang ada dibawahnya dapat merasakan kesejukannya.
Dalam luas hamparannya pula tanah menadah dan menampung setiap percikan air turun dari langit yang kapan saja siap menghanyutkan dan menenggelamkan apa yang ada dibawahnya. Namun dengan kekuasaan maha pencipta jualah tidak menciptakan tanah yang tak menyerap air. Hujan (air) mungkin enggan turun dari langit jika tidak pernah memikirkan kondisi yang ada dunia. Dan tanah tidak dibiarkan kosong tanpa dikeliling kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Langit dan tanah sangat memikirkan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dapat mengolah dan memanfaatkan tanah agar dapat bertahan hidup secara berkelanjutan.
Air, udara dan Api
Air, udara dan api juga merupakan tiga kekuatan atas semua yang dinaungi alam semesta. Walaupun masing-masing memiliki kekuatan dan kekuasaan yang maha dahsyat namun ketiganya selalu membangun kekuatan yang begitu harmonis mengelola seisi jagad raya.
Ketika kebakaran terjadi, api begitu sangat memahami apa yang diinginkan air. Disaat mengobarkan bara menyalanya yang siap menghanguskan apa saja yang disekitarnya menjadi arang dan abu namun ketika disirami air secara perlahan segera menurunkan tensi kemarahannya dan kemudian padam. Sementara angin yang menjelma dalam sendi-sendi kehidupan setiap makhluk hidup dan benda mati selalu ada disekitar air dan api.
Tiga sinar Keagungan Alam mengajarkan manusia untuk mengenal batas waktu
1. Bulan
2. Matahari
3. Bintang
Matahari, Bulan dan Bintang tidak hanya mengajari manusia akan batas waktu yang dijalani dalam kehidupan saja. Ketiga sinar angkasa memberikan sinar sehingga alam semesta tidak gelap gulita. Sinar siang memberikan kehangatan memberikan kehangatan kepada Manusia, hewan dan tumbuhan dapat mencari makanan untuk mempertahankan dan keberlanjutan hidup. Dan sinar malam (bulan dan bintang) memberikan tanda batas waktu kepada manusia untuk istirahat sehingga dapat melanjutkan kembali kehidupan esok. Suatu perjalanan sebelum segala kekuatan jiwa dan raga dicabut kembali untuk dipulangkan dalam kandungan tanah.
Artikel Lainnya:
Manusia Pasti Menjalani Dua Sisi Kehidupan dan Dua Pilihan Hidup
Memaknai Keadilan dan Kebencian Kata Hati, Pikiran dan Prilaku
Naskah Asli Pernyataan Berhenti Soeharto Sebagai Presiden RI, 21 Mei 1998
Membangun Ide Berpikir Kreatif dan inovatif Untuk Mengembangkan Pola Pikir dan Prilaku
Begini Kata Pemain dan Pelatih Tentang Lionel Messi
Mangge Made Khas Daerah Mbojo Bima Bermanfaat Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
