Mengungkap Jejak Spionase Amerika Serikat Terhadap Pengguna Internet dan Telepon

6/20/2013
Sejumlah perusahaan teknologi terkemuka berbasis internet di Amerika Serikat dicurigai terlibat mematai-matai pengguna internet dan telepon. Pengawasan rahasia melalui program PRISM melibatkan Microsoft, Google, Yahoo, Facebook, PalTalk, YouTube,Skype, AOL dan Appel demikian diungkapkan mantan agen CIA Edward J Snowder.

Sejumlah perusahaan teknologi terkemuka di berbasis di Amerika Serikat dicurigai terlibat, antara lain Microsoft, Google, Yahoo, Facebook, PalTalk, YouTube, Skype, AOL dan Appel. Dropbox merupakan penyedia layanan penyimpan dokumen berbasis komputasi awan juga disebut masuk dalam rencana perusahaan yang segera tergabung dalam program itu demikian dilansir laman The Guadian sebagaimana dilansir liputan6.com (10/6/2013).

Prism Spionase pengguna Internet dan Penelpon
Salah satu slide dipresentasikan Snowden (Gambar:republika.co.id)
Seperti diberitakan republika.co.id Selasa (11/6/2013) Snowden menyerahkan presentasi dalam format Powerpoint kepada The Guardian dan The Washington Post, total berjumlah 41 slide yang berisi program PRISM. Progeram ini disebut-sebut sebagai operasi mata-mata internet yang dibesut oleh Nastional Security Agency (NSA)

Sementara sisanya masih misteri. Kedua wartawan dari The Guardian dan The Washington Post yang dihubungi Snowden menyebut isi presentasi itu berpotensi menjadi Bom

Dilansir dari laman The Guardian, Senin (10/6/2013), Snowden juga telah bekerja di NSA selama empat tahun terakhir. Snowden pun ditempatkan di sejumlah kontraktor luar negeri, termasuk BOoz Allen dan Dell. "Saya tak berniat menyembunyikan identitas saya karena saya tahu saya tak melakukan kesalahan apapun," ucap Snowden.

Snowden mengatakan NSA sudah hack komputer di Hong Kong dan China Daratan sejak 2009, dengan target termasuk kantor publik, perusahaan dan pelajar di kota termasuk Universitas Hong Kong China. (Snowden said the NSA had been hacking computers in Hong Kong and in mainland China since 2009, with targets including public official, businesses and student in the city as well as the Chinese University of Hong Kong).

Dia mengatakan lebih dari 61.000 komputer di hack, termasuk ratusan target di Hong Kong dan China Daratan, kata surat kabar. (He counted more than 61.000 computer hacking operations globally, including hundreds of targets in Hong Kong and maindland China, the newspaper said. (Reuters, 12/6/2013)

Saat ini Snowden berada di Hong Hong. Pria drop out semester tiga ini terbang ke Hong Kong sebelum berita penyadapan dipublikasi media Amerika Serikat, The Washington Post dan media Inggris The Guardian.

Kanselir Jerman, Angela Markel mempertanyakan program perngawan yang dilakukan Amerika Serikat Ia mengatakan "perlindungan data pribadi meski bukan hal penting tapi adalah hak dasar setiap orang" sebagaimana ditulis Republika.co.id (12/6/2013).

Seperti dilansir CNN, Saat berkunjung ke Silicon Valley akhir pekan lalu, Obama membantah Pemerintah AS melanggar privaci warganya dengan mendengarkan semua percakapan. Menurut Obma, NSA hanya melihta nomor telepon dan lokasi telepon dilakukan. "mereka tidak melihat nama penelpon dan mengetahui isi pembicaraan," kata Obama

Obama beralasan program tersebut dimulai sejak tahun 2006. Tapi program itu tidak dilakukan untuk melanggar hak privacy warganya, tapi untuk melindungi keselamatan warga AS.

Drummond and Google co-founder Larry Page said the company provided data to the government "only in accordance with the law". (Drummond and pendiri Google Larry Page mengatakan perusahaan menyediakan data untuk pemerintah "hanya sesuai hukum").

Sementara itu Presiden Rusia Putin mengatakan bahwa mematai orang lain melanggar undang-undang dan dapat dituntut di pengadilan.

"Di Rusia, seperti halnya, tidak boleh mendengarkan percakapan telepon sesorang tanpa mendapat ijin dari pengadilan," jelas Putin. ("In Rusia, for instance, one cannot listen to a telephone conversation without the proper permission from a court," (Reuters.com, 11/6/2013)

"Under the extradition agreement, Hong Kong's leader has the right to refuse the surrender of a person to the United States if it relates to the "defense, foreign affairs or essential public interest. ("Dalam perjanjian ekstradisi, pemimpin Hong Kong mempunyai hak untuk menolak menyerahkan seorang kepada Amerika Serikat jika itu menyangkut "Pertahanan, urusan luar negeri atau kepentingan publik yang esensial." demikian dilansir Reuters,11 Juni 2013.

"My intention is to ask the courts and people of Hong Kong to decide my fate" Snowden said. "I have had many oppurtunities to flee Hong Kong, but I would rather stay and fight teh United States government in the courts, because I have faith in Hong Kong's rule of law". ("Tujuan saya adalah untuk meminta pengadilan dan orang-orang Hong Kong untuk menentukan nasib saya. Saya memiliki banyak kersempatan melarikan diri dan Hong Kong, tapi saya lebih suka tinggal dan melawan pemerintah Amerika, saya percaya dengan aturan hukum di Hongkong,") demikian dikutip reuters (12/6/2013).

Juru Bicara untuk Direktur Intelejen AS, James Clapper, kemudian mengaku AS sudah mengajukan gugatan terkait kasus Snowden ke Departemen Kehakiman. Snowden dianggap melanggar hukum AS dan akan dijatuhi hukuman.

Snowden membantah membocorkan aksi pemerintah AS mematai-matai warganya sebagai upaya mencari popularitas. "Saya tak mau perhatian publik karena saya tak ingin ada cerita apapun tentang saya. Saya hanya ingin yang ku tulis adalah yang dilakukan pemerintah AS merupakan sebuah kesalahan," ucapnya

"Saya ingin fokus tertuju pada dokumen-dokumen itu. Saya harap ini bisa memicu perbincangan di seluruh dunia tentang dunia yang kita tinggali saat ini," kata warga AS yang saat ini berada di Hongkong.

Tentu Snowden tahu konsekwensi dari apa yang dilakukannya. Semua pencapaiannya telah didapat pun akan ikut dikorbankan. Itu termasuk gaji US$200.000 atau sekitar Rp, 1,99 muliar pertahun, rumah di Hawai yang ditempatinya bersama sang pacar, karir yang gemilang, tentunya juga keluarga.

"Saya bersedia mengorbankan semuanya karena saya dalam kesadaran penuh tak ingin pemerintah AS menghancurkan privaso, kebebasan internet, dan kebebasan secara mendasar dari tiap manusia di seluruh dunia saat ini diawasi melalui mesin penyadap yang dibangun secara rahasia," tuturnya.

"Semua opsi yang saya punya itu buruk," kata Snowden. "Saya bisa saja 'diambil' CIA kapapun mereka mau. Banyak yang akan saya termasuk mitra pihak ke tiga mereka. Mereka (CIA) dekat dengan sejumlah negara atau bisa saja membayar Triad. Agen atau aset mereka bisa mengejar saya," Kata Snowden.

Sebagaimana dilansir metrotvnews Senin, (17/6/2013), pihak Facebook mengaku, pemerintah Amerika memang sering meminta sejumlah informasi. Setidaknya antara Juni hingga Desember 2012, badan pemerintah Amerika telah mengajukan 9 ribu hingg 10 ribu permintaan data pengguna Facebook.

Dalam permintaan tersebut, setidaknya pemerintah mencari 18 ribu hingga 19 ribu akun pengguna namun hanya sejumlah tersebut yang diajukan. Kini facebook memiliki lebih dari 1,1 miliar pengguna aktif bulanan.

Sebelumnya pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg secara menyangkal keterlibatan dalam program nasional pengawasan internet rahasia PRISM.

"Facebook memrioritaskan untuk melindungi privasi dan data pengguna. Kami tidak memberikan akses langsung pada organisasi pemerintah ke server Facebook. Namun ketika Facebook diminta untuk memberikan informasi atau data invidu tertentu, maka kami akan sangat hati-hati meneliti permintaan tersebut dan hanya memberikan informasi sebatas yang diperlukan oleh hukum," jelasnya tegas. (metrotvnes.com,8/6/2013)

Ketakutan pengguna internet dimatai-matai mereka mencoba menggunakan jasa pelayanan lain, Search Engine DuckDuckGo menyusul situs Google yang masuk dalam pengawasan program PRISM.

Republika 20 Juni 2013, melansir penyataan Harrison Weber dari The Next Web menyebut satu pekan sejak situs ciptaan Gabriel Weinberg mencapai dua juta pencarian dalam sehari. DuckDuckGo makin banyak digunakan dan meraih lebih dari tiga juta pencarian sehari pada 18 Juni.

Terkait kontroversi PRISM, Weinberg mengklaim perusahaannya tidak akan dapat dimanfaatkan program PRISM. "Jika NSA datang kepada kami dan meminta semua data kami, tindakan itu tidak akan berguna bagi mereka karena data kami sepenuhnnya anonim," sebut Weinberg.
Ronamasa