Profil Presiden Iran Sejak Revolusi Iran 1979

6/20/2013
Negeri mamulah Iran mulai menyelenggarakan pemerintah yang dipimpin oleh presiden dan perdana menteri melalui pergerakan revolusi tahun 1979 yang dikenal dengan Revolusi Iran. Hingga saat ini negara yang dianyomi pemimpin tertinggi Ayotollah Ali Khamenei sudah dijabat lima figur, Akbar Hashemi Rafsanjani, Mohammad Khatami dan Mahmud Ahmadinejad Presiden Iran terpilih Hassan Rouhani akan resmi memulai tugas pada bulan Agustus 2013.

Setelah revolusi Iran berakhir pada Februari 1979 Ayatollah Ruholla Khomeini diangkat sebagai pemimpin tertinggi (supreme leader) pada masa presiden Abolhasan Banisadr. Sebagaimana dalam konstitusi Iran tahun 1979 pemimpin tertinggi adalah sebagai kepala negara (the head of state) dan presiden sebagai kepala pemerintah (the head of government).

Ketika revolusi Iran berlangsung Ayotollah Ruholla Khumanei mengasingkan diri di Prancis dan kemudian kembali ke Iran tanggal 1 Februari 1979. Ia meninggal dunia pada tanggal 3 Juni 1989.

Hassan Rouhani
Presiden Iran periode 2013-2017 Hassan Rouhani
pada saat memberikan hak suara pada pemilu Iran 14 Juni 2013.
(Foto: Reuters)
Presiden Iran pertama Abulhassan Banisadr yang terpilih pada pemilu Januari 1980 dan kemudian diimpeached oleh parlement. Sementara perdana menteri masa presiden Abulhassan Banisadr, Mohammad Ali Rajai terbunuh demikian dilansir The Guardian (13/5/2013).

Pada Oktober 1981, Ayatollah Ali Khamenei terpilih sebagai presiden selama 10 tahun mulai 13 Oktober 1981 hingga 3 Agustus 1989. Sejak tahun 1989 Iran meniadakan posisi perdana menteri.

Setelah Khomeini's meninggal dunia tahun 1989, Khamenei ditunjuk sebagai Dewan Penasehat Ahli pemimpin tertinggi.

Ayatollah Ali Khamenei yang lahir 17 Juli 1939 di Mashhad Iran kemudian menikahi Khojaste Bagherzadeh tahun 1964 dan dikarunia 6 orang anak yaitul Mostafa, masoud, Mersyam, Hoda dan Boshra (en.wikipedia.org).

Sejak kepemimpinannya sudah tiga presiden berasal dari kaum moderat, Akbar Hashemi Rafsanjani, dan dari reformis Mohammad Khatami dan garis keras Mahmod Ahmadinejad selama dua periode 2001-2005 dan periode 2009-201.

Presiden Iran periode 2013-2017 terpilih melalui pemilu tanggal 14 Juni 2013 waktu setempat. Hassan Rouhani memperoleh 18.813.329 suara atau 50,7 % dan unggul dari lima kandidat persiden lainnya. Hassan Rouhani kelahiran Sorkeh 12 November 1948 merupakan alumni Universitas Tehran. Tokoh moderat yang meraih gelar doktor Hukum Publik di Universitas Glasgow Skotlandia mulai merambah karir di dunia politik sejak tahun 1960 an.

Iran pada masa presiden Mahmoud Ahmadinejad mantan walikota Tehran ini mengalami hubungan tidak harmonis dengan Amerika Serikat dan beberapa negara barat lainnya. Hal itu dipicu akibat perbedaan pandangan pengayaan uranium.

Mahmoud Ahmadinejad lahir 28 Oktober 1956 di Aradan, Iran dan menikahi Azam Farahi 1981 dikarunia tiga orang anak yaitu Fatemeh Ahmadinejad, Mehdi Ahmadinejad dan Alireza Ahmadinejad. (en.wikipedia.org).

Memasuki tahun 2012 Iran menghadapi sanksi embargo ekonomi dari Amerika Serikat akibat adanya perbedaan pandangan masalah pengayaan uranium. Pemerintahan Barack Obama bersama negara sekutunya mencurigai bahwa Iran sedang memproduksi pengayaan uranium hingga level tingkat tinggi. Presiden Amerika Serikat pertama berasal dari kulit menandatangani sanksi embargo yang mulai berlaku Juni 2012 pada 31 Desember 2011.

Namun Iran dibawah pemerintahan presiden Iran ke 6 Mahmud Ahmadinejad tidak menerima anggapan bahwa pengayaan uraniumm hanya untuk tujuan perdamaian. Kemampuan Iran yang memiliki selat Hormuz sebagai urat nadi perdagangan dikawasan arab memproduksi Uranium membuat negara Israel gerah. Israel merasa terancam dengan kemampuan Iran memperkaya Uranium karena disinyalir dapat dijadikan untuk membuat bom atom.

Badan Pengawas Atom International/The International Atomic Energy Agency (IAEA) sudah beberapa kali membujuk agar diijinkan melakukan pengawasan. Namun Iran tidak mengindahkan dan tetap pada pendiriannya bahwa pengayaan uranium hanya untuk tujuan kemanusiaan.

Iran memiliki hubungan perdagangan dengan negara maju di kawasan Asia antara lain China, India dan Korea Selatan sebagai negara impor minyak. Namun sanksi embargo ekonomi dan perdagangan dari Amerika Serikat beserta negara sekutunya mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Iran mengalami masalah.
Ronamasa