Profil Malala Yousafzai

7/16/2013
Malala Yousafzai lahir 12 Juni 1997 anak dari Ziauddin berasal dari Mingora Barat Laut Lembah Swat provinsi Mian Iftikhar Pakistan berada di dekat perbatasan Afganistan dan Pakistan. Namanya mulai dikenal luas hingga masyarakat Internasional karena memperjuangkan hak setiap anak-anak wanita mendapatkan kesempatan belajar seperti anak laki-laki. Demi memperjuangkan terwujudnya kesetaraan hak sekolah setiap anak-anak dapat mengecam pendidikan ia ditembak Taliban Pakistan bersenjata di kepalanya.

Malala Yousafzai
Malala Yousafzai ketika berpidato di Markas PBB New York,
12 Juli 2013. (Foto: Reuters/Brendan McDermid)
Sebagai penghargaan atas cita-cita luhur dan mencurahkan perhatian terhadap dunia pendidikan anak-anak Malala Yousafzai berpidato di Markas PBB disaksikan Sekretaris Jenderal PBB Ban-Ki Moon. Pidato Malala yang dihadiri sekitar empat juta orang bertepatan dengan hari Ulang Tahunnya ke 16 juga merupakan kemunculannya pertama sejak perawatan setelah ditembak Taliban Pakistan. Tanggal 21 Juni juga ditetapkan sebagai hari Malala se dunia.

Malala Yousafzai mulai terangkat namanya pada tahun 2009 sejak menulis catatan harian untuk BBC Urdu tentang kehidupan di bawah Taliban yang menguasi Lembah Swat. Penembakan terjadi ketika Pakistan yang beribukota Islamabad dipimpin presiden Asif Ali Zardari.

Hingga saat ini Pakistan memiliki 19 wanita menjadi pilot pesawat tempur. Salah seorang pilot perang dengan menggunkan pesawat perang buatan China F-7PG adalah Ayesha Farooq yang kini berusia 26 tahun.

Malala Yousafzai yang ditembak pada hari Selasa, 9 Oktober 2010 di Mingora kemudian diterbangkan ke Peshawar untuk menjalani Operasi.

Malala Yousafzai
Malala Yousafzai di RS Queen Elizabeth, 19 Oktober 2012
(Foto: Reuters/RS Queen Elizabeth di Birmingham/Handout)

Karena luka tembakan cukup parah Malala diterbangkan ke Inggris untuk pengobatan kelanjutan. Malala tiba dirumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham Inggris pada 15 Oktober 2012. Sebelum dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham Inggris Malala dioperasi oleh para dokter bedah di Pakistan dan mengangkat peluru di kepala Malala pada hari Rabu, 10 Oktober 2012.

Ambulans membawa Malala dri Bandara Birmingham Inggris
menuju RS Queen Elizabeth Birmingham Inggris
Penembakan terhadap Malala terjadi ketika salah seorang penyerang memasuki kendaraan dan bertanya mana yang bernama Malala Yousafzai sebelum menembakan senjatanya tiga kali, tepat di kepala Malala serta melukai dua temannya. (BBC,15/10/2012)

"Malala tengah naik ke bus yang akan membawanya kesekolah ketika ditembak oleh dua orang tak dikenal. Ia dan temannya mengalami luka dalam insiden ini," kata Rasool Shah pejabat Polisi setempat, kepada kantor AFP dilansir BBC, 9/10/2012.

Warga kota Peswar mendo'akan kesembuhan Malala
Jum'at (12/10/2012). (Foto: BBC)
"Pakistan bersama UEA telah merancang pesawat Ambulans udara unutk membawa Malala ke Inggris," kata pernyataan itu lebih lanjut.

Kelompok militan mengatakan Malala menjadi sasaran karena "ia mempromosikan sekurelisme".

Juru bicara kelompok militan berhaluan Islam, Ehsanullah Ehsan, mengatakan Malala tak akan dibiarkan bila ia selamat.

Malala dioperasi selama lima jam, Sabtu 2 Februari 2013, bagian dari tengkoraknya yang kena tembak berhasil dibangun kembali. Selain itu juga sudah ditempatkan keping logam untuk meningkatkan pendengarannya. (BBC 4/2/2013)

Rumah Sakit Queen Elizabeth Birmingham Inggris
Rumah Sakit Queen Elizabeth Birmingham Inggris
Tempat Malala Yousafzai dirawat
Kegigihan perjuangan Malala mendapatkan perhatian lembaga dunia internasional. Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova pada penutupan pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO Jum'at 19 Oktober 2012 di Islamabad Turki mengatakan "Dimana saja dan kapan saja seorang anak perempuan dilarang pergi ke sekolah, itu merupakan serangan terhadap semua perempuan, terhadap hak belajar, hak untuk hidup secara utuh dan itu tidak bisa diterima."

Ayah Malala Ziauddin diperkejakan oleh pemerintah Pakistan sebagai atase pendidikan di konsulat Jenderal Pakistan di Birmingham Inggris dengan masa kontrak selama tiga tahun.BBC 1 Januari 2013.

"Malala adalah anak yang kuat dan selama ini telah mencatat kemajuan yang sangat menggembirakan," kata Dr Dave Rosser direktur Rumah sakit Queen Elizabeth Birmingham Inggris

"Dan setelah berdiskusi dengan Malala dan tim dokter, kami memutuskan akan lebih baik bagi Malala bila ia menjalani perawatan lanjutan di rumah sehingga ia bisa lebih dekat dengan keluarganya," tambah Rosser.

Pada bulan September 2013 Malala yang kini sudah menetap di Inggris mendapat penghargaan Peter J Gomes Humantarian Award dari Havard University

Presiden Havard, Drew Glipin Faust memberikan penghargaan Peter J Gomes Humantarian Award kepada Malala mengatakan "dirinya senang menyambut kedatangan Malala karena kepentingan mereka sama dakam hal pendidikan," lansir Tempo.co Minggu, 29/9/2013.
Ronamasa