Time Line Kerusuhan Mesir Pasca Penggulingan Mohammed Morsi Sebagai Presiden

7/28/2013
Sejak penggulingan Husni Mubarok pada Februari 2011 dari kursi kepresidenan Mesir hingga saat ini kondisi keamanan tidak menentu. Puluhan ribu korban meninggal dunia dan luka akibat pertikaian pendukung Ikhwanul Muslimin dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) pimpinan Mohammad Morsi. Demonstrasi besar-besaran terjadi dipicu keluarnya dekrit Mohammed Mursi pada November 2012 yang berisi keputusan presiden tidak bisa diganggu-gugat oleh institusi manapun termasuk oleh lembaga peradilan.

Masa lengsernya presiden Hosni Mubarak kekuasaan pemerintahan Mesir berada pada Dewan Militer. Sebagai Kepala Dewan Militer Mesir pasca jatuhnya presiden Hosni Mubarak dipegang Marsekal Tantawi.

Setiap tahunnya pihak militer Mesir mendapat bantuan rutin dari Amerika Serikat senilai $1,5 miliar atau sekitar Rp. 15 triliun demikian dilansir BBC.

Masa demonstran pasca penggulingan presiden Mesir, Mohammad Mursi.
(Foto: Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

28 November-10 Januari 2012 Mesir mengadakan pemilihan anggota Dewan Rakyat (majelis rendah) sebanyak 508 anggota

21 Januari 2012 Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil perolehan suara parlemen Mesir:
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) dari Kelompok Ikhwanul Muslimin 47,18 %, (235 kursi), Partai Salafist al Nur 25 % (121 kursi) dan Partai liberal, Partai Wafd 36 kursi, partai sekuler koalisi Mesir 33 kursi (BBC,21 januari 2012)

29 Januari -11 Maret 2012 pemilihan anggota Majelis Shura (Majelis Tinggi) sebanyak 270 anggota

Rabu 23-24 Mei 2012 mengadakan pemilihan secara demokratis. Pemilihan presiden Mesir periode ini diikuti Mohammed Mursi, Ahmad Shafiq dan Abdel Moneim Aboul Fotouh bekas anggota Ikhwanul Muslimin yang membangkang. Pemilih akan memberikan hak suara pada 13.100 TPS (Tempo.co, 25 Mei 2012)

Tanggal 24 Mei 2012 KPU Mesir mengumumkan keputusan perolehan suara pemilihan presiden putaran pertama dengan perolehan suara Mohammad Mursi dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) memperoleh suara 51,7 % sementara Shafiq mendapat suara 48,3 %

14 Juni 2012 Mahkamah Agung Mesir yang diketuai Farouk Soltan membubarkan Majelis Rendah Mesir.
"Keputusan terkait parlemen meliputi pembubaran Majelis Rendah secara keseluruhan karena undang-undang yang digunakan untuk menyelenggarakan pemilihan bertentangan dengan konstitusi". (BBC,14/6/2012)

16-17 Juni 2012 pemilihan Presiden Mesir putaran kedua dilaksanakan

24 Juni 2012 Ketua KPU Mesir, Farouq Sultan mengumumkan hasil pemilu presiden dengan perolehan suara Mursi 13,2 juta suara dari 26 juta pemilih atau 51 % dan Ahmed Shafiq 12,3 juta suara. Suara tidak sah sebesar 800 ribu (republika.co.id, 24/6/2012)

30 Juni 2012 presiden Mesir terpilih Mohammed Mursi dilantik sebagai presiden Mesir untuk masa jabatan 2012-2016. Mohammed Mursi yang pernah dipenjara pada masa pemerintahan Hosni Mubarak yang merupakan presiden Mesir pertama dari kalangan sipil.

Selasa 10 Juli 2012 Parlemen Mesir kembali bersidang sesuai perintah presiden Mesir yang baru terpilih, Muhammed Mursi. Namun sidang yang dipimpin ketua Saad al-Katatni tersebut hanya berjalan sekitar lima menit dan kemudian ditunda. (BBC 10/7/2012).

Sidang Parlemen Mesir
Sidang parlemen Mesir yang hanya berlansung lima menit
sebelum ditunda
22 November 2012 Mohammad Mursi mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa keputusan presiden tidak bisa diganggu-gugat oleh institusi manapun termasuk oleh lembaga peradilan. Dekrit dikeluarkan di Pengadilan Tinggi Kairo Mesir.

Dalam dekrit tersebut juga disebutkan bahwa Deklarasi konstitusi, keputusan dan hukum yang diterbitkan presiden bersifat final dan tak dapat digugat.

Dalam sebuah acara jumpa pers kubu opisisi Ketua sindikasi pengacara Sameh Ashoru yang juga dihadiri Mohammed ElBaradei dan Amir Moussa menentang dekrit tersebut.

"Kami serukan agar warga Mesir menggelar aksi protes di semua lapangan di Mesir pada hari Jum'at." (BBC,23/11/2012)

Tanggal 3 Juli 2013 Presiden Mesir Muhammad Mursi mengadakan rapat darurat dengan Komandan Utama militer Mesir pada hari rabu (3/7/2013) sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Pada rapat tersebut Mursi menolak ultimatum mundur dan militer menyatakan sumpah:
"Kami bersumpah, demi Allah, kami akan mengorbankan darah kami untuk Mesir dan rakyatnya menghadapi semua teroris, kelompok garis keras dan kebodohan," sumpah mereka dipimpin Panglima militer Abdel Fattah al-Sisil.

Pada tanggal 3 Juli ini pula Militer memberi tenggang waktu 48 jam bagi presiden Mesir untuk menyelesaikan krisis ini berakhir.

4 Juli 2013 presiden Mohammed Mursi resmi digulingkan militer dibawah pimpinan Abdel Fattah al-Sisi. Untuk menjalankan pemerintahan Mesir sementara militer menunjuk Adly Mansour sebagai pengganti presiden terguling Mohammad Mursi

Selasa, 16 Juli 2013 Presiden sementara Mesir Adly Mansour mengambil sumpah kabinet pemerintahan sebanyak 33 orang, tiga diantaranya 3 orang perempuan di Kairo Mesir. Namun tidak ada satupun anggota kabinet dari kelompok Ikhwanul Muslimin karena menolak, (metrtvonews, 17/7/2013)

24 Juli 2013 Kepala Staf Angkatan Darat Mesir, Jenderal Abdel Fatah al-Sisi berpidato di siarkan TV mengatakan: "Saya mendesak orang-orang yang turun ke jalanan hari Jum'at nanti untuk membuktikan tekad mereka dan memberi saya, tentara, dan oposisi sebuah mandat guna menghadapi kemungkinan kekerasan dan terorisme. Dengan demikian dalam hal itu harus ada penghentian kekerasan serta terorisme dan tentara akan mendapat mandat menghadapinya. (BBC Indonesia, 24/7/2013)

Kamis 25 Juli 2013, Sekjen PBB Ban Ki Moo melalui wakil juru bicara PBB Eduardo del Buey, "meminta Mursi dan pendukung tingkat tinggi untuk dibebaskan atau kasus mereka ditijau secara transparan tanpa penundaan, Metrotvnews, 26/7/2013.

26 Juli 2013 Pengadilan Mesir memerintahkan Mohammed Mursi ditahan karena dicurigai berkolaborasi dengan militan Hamas dalam pembunuhan polisi dan memicu kerusuhan di penjara. Sementara diluar, para pendukung dan lawan presiden terguling Mesir itu berdemontrasi besar-besaran.

Ketua Ikhwanul Muslimin, Essam al Erian mengatakan "murka atas perintah Moursi yang disebutnya pengulangan taktik ala rezim Hosni Mubarak yang tumbang 2011." (Antaranews.com, 24/7/2013).
Ronamasa