Guru Ku Berkata

8/29/2012
Perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah tidak terlepas dari sumbangsih sumberdaya manusia memiliki rasa peduli akan adanya kepentingan bersama. Kedewasaan berpikir masyarakat dapat dipengaruhi pola pikir dan prilaku sumberdaya manusia yang ada dalam wilayah tersebut. Tingkat pendidikan memiliki arti penting untuk menumbuhkembangkan perubahan pola pikir dan prilaku sumberdaya manusia dalam suatu daerah.

Desa Tonggorisa,Palibelo Bima
Perkampungan Desa Tonggorisa terlihat dari atas Doro 
Rade Rumasebelah barat Desa Tonggorisa (Foto: Ahyar)
Ingatan saya masih membekas dikatakan oleh salah seorang guru sewaktu menyampaikan pelajaran di bangku SMP Negeri Teke. Sosok guru yang terlihat kurus namun sangat berwibawa ini sangat disegani siswa-siswa tidak hanya pada masa itu saya saja akan tetapi hingga pensiun.

Pak guru yang dikenal suka mengetuk jidat siswa dengan jari tengahnya menitip sebuah kalimat yang sangat berharga. Kalimat tersebut ditujukan kepada siswa khususnya berasal dari Desa Tonggorisa. Panggilan akrabnya Aji Mama asal dari Desa Nata.

Sebagai seorang pendidik peran Aji Mama terhadap perkembangan dunia pendidikan di wilayah Palibelo dan sekitarnya sangat besar. Ketekunan dan keuletan bersama guru-guru lainnya yang mengajar di SMP Teke membuahkan hasil. Kini anak didikannya sudah banyak menjadi orang sukses.

MCK PNPM PISEW
MCK-PNPM-PISEWdi Dusun Doro Saninu 
Tonggorisa (Foto:Ronamasa/Ahyar)
Suatu ketika sewaktu mengajar Aji Mama mengatakan kepada siswa dalam kelas. Saya masih ingat betul apa yang dikatakannya. Sebuah kalimat motivasi yang sangat bermakna. Beliau mengatakan, "Orang Tonggorisa itu selalu terlambat bangkit. Warga desa lain sudah bangun tidur, orang Tonggorisa baru mau beranjak dari bantal tidur". Kalimat tersebut ditujukan khususnya dalam dunia pendidikan. Saya tidak marah sama sekali yang dikatakannya malah sangat setuju sekali.

Namun apa yang dikatakannya itu bukan berarti orang Tonggorisa tidak ada yang tidak sekolah hingga perguruan tinggi namun masih terbatas dibanding desa-desa lain disekitarnya. Saya berpikir beliau mengatakan kalimat tersebut karena beliau peduli akan perkembangan sumberdaya manusia yang di desa kami.

MCK PNPM PISEW
MCK-PNPM-PISEWdi Ragi Desa Tonggorisa
(Foto:Ronamasa/Ahyar)

Rendahnya tingkat pendidikan setidaknya akan berimbas kedewasaan berpikir, bersikap dan prilaku seseorang. Dampak dari hal itu tidak hanya berimbas pada pribadi masing-masing akan tetapi dapat berimbas menyangkut hak dan kepentingan umum.

Akibat masih rendahnya pola pikir dan pikir dapat berimplikasi kurang memikirkan akan kepentingan bersama. Menghargai hak-hak dasar masyarakat kurang berdaya kadang diambaikan dan tidak mampu diaplikasikan sewajarnya.

Fenomena ini sepertinya terjadi pada pelaksanaan program pemberdayaan PNPM-PISEW di desa Tonggorisa. Masyarakat awam tidak berikan kebebasan untuk mengakses informasi secara terbuka akan pembangunan dalam wilayahnya oleh kelompok-kelompok tertentu. Dampak dari pola pikir dan prilaku ini berimbas hilangnya kesadaran masayakat untuk berpartisipasi dengan suka rela. Pada hal dalam pelaksanaan program pembangunan disyaratkan adanya keterlibatan bersama. Masyarakat lemah perlu diberdayakan sehingga akan mau berpartisipasi dalam program pembangunan dalam wilayahnya.

Fakta yang terjadi pada pelaksanaan PNMP-PISEW tahun 2011 ini tidak beda dengan tahun sebelumnya. Hal itu diketahui dari hasil penelitian untuk menyelesaikan studi berkaitan dengan pelaksanaan PNPM-PISEW di Desa Tonggorisa. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa masyarakat belum mengerti dan memahami khususnya KPP (Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat) khususnya di desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo. Sementara terbentuknya KPP merupakan salah satu capaian sasaran PNPM-PISEW.

Artikel lainnya

Sejarah Kesultanan Bima
Potret Desa Tonggorisa Palibelo
Sejarah Terbentuknya Desa Tonggorisa Palibelo
Sejarah Pemerintahan Kabupaten Bima, NTB Sejak Masa Orde Baru
Ronamasa