Kesaksian Kecelakaan Pesawat dan Insiden Penerbangan Indonesia

6/15/2013
Dalam kurun tidak kurang dari empat bulan memasuki tahun 2013 beberapa penerbangan Indonesia mengalami kecelakaan. Human error kerap menjadi senjata utama menepis tidak terkendalinya teknologi canggih pesawat mengancam jiwa dan bahkan nyaris merenggut nyawa penumpangnya.

Lion Air-Antara Polda Bali-ip
Pesawat Lion Air yang gagal di Bandar Udara Ngurah Rai
Bali. (Foto: Antara/HO-Polda Bali/ip)
Tanggal 13 April 2013 pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 NG jatuh di laut sekitar 50 meter dari unjung landasan pacu Bandara Ngurah Rai Bali. pesawat dengan nomor penerbangan JT 904 take off dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Denpasar berpenumpang 101 orang tidak menelan korban jiwa namun mengalami cedera. Sebanyak 38 penumpang diantaranya dirujuk di RS Kasih Ibu Kedongan, Jimbaran, Bali (metrotvnews.com)

Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 NG diproduksi tahun 2012 dan mulai operasi sekitar Maret 2013.

Menurut kesaksian seorang penumpang Co-pilot meminta Irawati terjun."Ibu terjun, ibu terjun," ujar Irawati menirukan suara co Pilot". Namun Irawati menolak. "Saya nggak mau mati mas," balas Irawati.

Co-Pilot sempat meyakinkan Irawati dan mengingatkannya agar terus berdoa. " Ya Allah, kalau saya masih dipertemukan dengan suami, anak dan cucu. berilah Saya kesemaptan hidup," doa Irawati saat itu, demikian tulis metrotvnews, 14 April 2013.

Pesawat Merpati
Pesawat Merpati yang tergelincir
di Bandar udara El Tari Kupang (Foto: MI/Palce Amalo)
31 Mei 2103 sekitar pukul 07.00 WIT, Pesawat Kargo Deraya PK-DGIP tergelincir ketika akan mendarat dilandasan Bandar Udara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Kecelakaan yang mengakibatkan roda depan pesawat patah dua ini tidak ada korban jiwa. (metrotvnews,31 Mei 2103).

Maskpai penerbangan Indonesia Merpati Nusantara Ailines jenis MA 60 Registrasi PK-MZo dengan nomor penerbangan MZ 6517 mengalami hard landing di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur pada hari senin 10 Juni 2013.

Kecelakaan Pesawat Merpati rute Bajawa (BJW)-Kupang (KOE) yang saat itu bernumpang 45 orang dewawa, satu bayi dan empat awak kabin bersama pilot tidak menimbulkan korban jiwa.

Sriwijaya Air
(Foto: Antara/Arif Pribadi/vg)
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-300 dengan penumpang tujuan Batam Jakarta senin (10/6) petang dinyatakan gagal terbang setelah mengalami kerusakan mesin.

"Dari Pekanbaru mendarat dengan mulus, namun akhirnya diketahui ada kerusakan dan diputuskan untuk membatalkan pernerbangan lanjutan ke Jakarta," kata Kepala Bagian Umum Bandara International Hang Nadim Batam, Suwarso sebagaimana dikutip Metrotvnews (10/6/2013).

Pesawat yang berpenumpang 101 orang akhirnya diberangkatkan esok pagi harinya setelah diinapkan oleh pihak penerbangan.

Lima hari sebelumnya penerbangan Sriwijaya Air juga mengalami nasib naas. Kali ini seorang pramugarinya dipukul seorang penumpang. Nur Febriani dipikul pada bagian belakang leher dengan gulungan koran dipukul oleh Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) provinsi Bangka Blitung (Babel) Zakaria Umar Hadi.

Ketika itu penerbangan Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 087 yang berangkat dari bandara udara Soekarno Hatta menuju bandar udara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka. Nur Febriani dipukul oleh Zakaria Umar Hadi ketika pesawat sudah landing di bandar udara. Zakaria merasa tersinggung karena ditegur oleh Nur Febriani untuk mematikan ponsel karena pesawat akan take off  Rabu (5/6/2013).

Atas kejadian ini Nur Febriani melaporkan Zakaria Umar Hadi kepada kepolisian. Zakaria Umar Hadi dapat dikenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman 2 tahun 8 bulan penjara, demikian dilansir Kompas.com (10/6 2013).
Ronamasa