Ikan Bandeng tambak Belo Palibelo Bima memiliki rasa berbeda dibanding tambak lainnya daerah Bima Pulau Sumbawa. Daging ikan bandeng produksi tambak yang bersebelahan dengan bandara udara sultan Muhammad Salahuddin ini rasanya manis dan gurih sekali.
Ikan Bandeng (Milkfish) hasil budidaya petani tambak di kawasan sekitar bekas pelabuhan laut regional
Lewi Mori, Kecamatan Palibelo, Bima, NTB (Foto: Ronamasa/Ahyar)
Lewi Mori, Kecamatan Palibelo, Bima, NTB (Foto: Ronamasa/Ahyar)
Tambak yang terhampar di sekitar bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin yang dibangun sejak Belanda menjajah Indonesia ini selain tambak bandeng juga terdapat tambak garam.
Bandeng hasil budidaya petani tambak asal Belo, Talabiu dan Godo ini selain dipasarkan oleh penjual dekat bandar udara Salahuddin Palibelo Bima di Uma Me'e juga di pasarkan di pasar ikan Tente, Woha dan pasar ikan Kota Bima.
Sementara tambak garam yang berlokasi dalam wilayah Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha dan Kecamatan Sila ini diproduksi hanya pada musim kemarau saja. Garam hasil olahan tradisional ini tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat Bima saja akan tetapi juga di ekspor lintas pulau diantaranya Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Kalimantan hingga Sulawesi.
Bandeng hasil budidaya petani tambak asal Belo, Talabiu dan Godo ini selain dipasarkan oleh penjual dekat bandar udara Salahuddin Palibelo Bima di Uma Me'e juga di pasarkan di pasar ikan Tente, Woha dan pasar ikan Kota Bima.
Sementara tambak garam yang berlokasi dalam wilayah Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha dan Kecamatan Sila ini diproduksi hanya pada musim kemarau saja. Garam hasil olahan tradisional ini tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat Bima saja akan tetapi juga di ekspor lintas pulau diantaranya Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Kalimantan hingga Sulawesi.