Berangkat sebagai guru ngaji kini Ustad Maman Ahmad dikenal sebagai sosok penceramah Agama Islam. Kepopularannya saat ini tidak datang dalam waktu singkat namun melalui perjuangan panjang tidak mengenal lelah. Semua itu dirintis sejak mendirikan Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Al Ikhlas tahun 90 an yang sudah mencetak Qori dan Qoriah terbaik pentas MTQ tingkat Kabupaten.
Maman lahir tahun 1964 di Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, NTB anak dari pasangan Ahmad dan Halimah. Walau hanya lulusan Paket C namun prestasi mencetak qori dan Qoriah berkualitas tidak diragukan.
Saat ini Maman selain dikenal sebagai Penghulu Desa Tonggorisa dan Da'i juga sebagai Pembina Majelis Taklim Al-Ikhlas. Aktifitas religius Majelis Taklim Al Ikhlas yang baru berjalan sekitar dua tahun kini semakin dikenal luas masyarakat kabupaten Bima. Terbukti Majelis Taklim yang terdiri dari guru, tenaga honorer dan ibu rumah tangga ini sudah mendapat kepercayaan masyarakat luas sebagai pengisi acara hajatan bernuansa islam hingga kota Bima diantaranya dzikir pesta Kapanca.
Berkat keterampilan dimilikinya suami Aminah ini yang dikarunia satu orang putra dan dua orang putri yang lebih dikenal dengan sapaan Guru Memo mampu menyelesaikan studi ketiga buah hatinya tamat Perguruan Tinggi (S1)..
Sebelum mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Al Ikhlas Kampung Na'e Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo Kab. Bima Maman Ahmad beberapa kali terpilih sebagai Qori terbaik I (satu) tingkat Kecamatan.
Keahlian mengumandangkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan suara merdu nan fasih tidak hanya diwariskan pada anak didiknya saja. Dari kemampuan mengembangkan metode mengajar ngaji bersumber dari bakat alamnya mampu mencetak Qori dan Qoriah prestasi terbaik lintas Kabupaten (MTQ tingkat Provinsi).
Beberapa tahun tidak eksisnya TPQ Al-Ikhlas yang berada di desa dikenal sebagai pengrajin Bedeg Bambu ini Qori dan Qoriah disegani desa-desa lain seakan hilang. Tidak eksis TPQ Al Ikhlas karena semakin berat beban tanggungan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akibat kesibukan guru Memo bertani tegalan di kawasan gunung Donggo Na'e santri dan santriwati berangsur-berangsur berkurang dan pindah pada TPQ Desa Tonggorisa lainnya.
Sukses Kecamatan Palibelo meraih juara umum MTQ (musabaqah Tilawatil Qur'an) tingkat Kabupaten Bima di Sape merupakan hasil polesannya sebagai Pembina Qori dan Qori'ah. Dan setelah dua tahun terakhir tidak dilibatkan oleh pemerintah wilayah Palibelo sebagai pembina Qori dan Qoriah prestasi Kecamatan Palibelo merosot tajam. Bahkan tidak masuk sepuluh besar dari 18 (delapan belas) kecamatan di Kabupaten Bima
Yulianti,S.PdI meraih juara I (satu) Qoriah tingkat Dewasa dan mendapat satu unit sepeda motor pada MTQ di Sape merupakan santriwati lulusan TPQ Al Iklhas. Tidak hanya itu sebut saja Rosdiana Ismail, S.PdI, Sudirman Abdurahman, Syahra Muliana,S.PdI, Ida Faridah S.PdI dikenal luas masyarakat adalah hasil polesannya. Berkat keterampilan diwariskan guru Memo mereka mendapat pekerjaan walau hanya sebagai tenaga honorer di instansi pemerintah.
Suara ustad Maman Ahmad ketika menjadi Imam shalat tarawih puasa Ramadhan 1434 H/Agustus 2013 malam ke 69 di Masjid At-Taqwa Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo Bima.
Ustad Maman Ahmad (Foto: Ronamasa/Ahyar) |
Saat ini Maman selain dikenal sebagai Penghulu Desa Tonggorisa dan Da'i juga sebagai Pembina Majelis Taklim Al-Ikhlas. Aktifitas religius Majelis Taklim Al Ikhlas yang baru berjalan sekitar dua tahun kini semakin dikenal luas masyarakat kabupaten Bima. Terbukti Majelis Taklim yang terdiri dari guru, tenaga honorer dan ibu rumah tangga ini sudah mendapat kepercayaan masyarakat luas sebagai pengisi acara hajatan bernuansa islam hingga kota Bima diantaranya dzikir pesta Kapanca.
Berkat keterampilan dimilikinya suami Aminah ini yang dikarunia satu orang putra dan dua orang putri yang lebih dikenal dengan sapaan Guru Memo mampu menyelesaikan studi ketiga buah hatinya tamat Perguruan Tinggi (S1)..
Sebelum mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Al Ikhlas Kampung Na'e Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo Kab. Bima Maman Ahmad beberapa kali terpilih sebagai Qori terbaik I (satu) tingkat Kecamatan.
Keahlian mengumandangkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan suara merdu nan fasih tidak hanya diwariskan pada anak didiknya saja. Dari kemampuan mengembangkan metode mengajar ngaji bersumber dari bakat alamnya mampu mencetak Qori dan Qoriah prestasi terbaik lintas Kabupaten (MTQ tingkat Provinsi).
Beberapa tahun tidak eksisnya TPQ Al-Ikhlas yang berada di desa dikenal sebagai pengrajin Bedeg Bambu ini Qori dan Qoriah disegani desa-desa lain seakan hilang. Tidak eksis TPQ Al Ikhlas karena semakin berat beban tanggungan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akibat kesibukan guru Memo bertani tegalan di kawasan gunung Donggo Na'e santri dan santriwati berangsur-berangsur berkurang dan pindah pada TPQ Desa Tonggorisa lainnya.
Sukses Kecamatan Palibelo meraih juara umum MTQ (musabaqah Tilawatil Qur'an) tingkat Kabupaten Bima di Sape merupakan hasil polesannya sebagai Pembina Qori dan Qori'ah. Dan setelah dua tahun terakhir tidak dilibatkan oleh pemerintah wilayah Palibelo sebagai pembina Qori dan Qoriah prestasi Kecamatan Palibelo merosot tajam. Bahkan tidak masuk sepuluh besar dari 18 (delapan belas) kecamatan di Kabupaten Bima
Yulianti,S.PdI meraih juara I (satu) Qoriah tingkat Dewasa dan mendapat satu unit sepeda motor pada MTQ di Sape merupakan santriwati lulusan TPQ Al Iklhas. Tidak hanya itu sebut saja Rosdiana Ismail, S.PdI, Sudirman Abdurahman, Syahra Muliana,S.PdI, Ida Faridah S.PdI dikenal luas masyarakat adalah hasil polesannya. Berkat keterampilan diwariskan guru Memo mereka mendapat pekerjaan walau hanya sebagai tenaga honorer di instansi pemerintah.
Suara ustad Maman Ahmad ketika menjadi Imam shalat tarawih puasa Ramadhan 1434 H/Agustus 2013 malam ke 69 di Masjid At-Taqwa Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo Bima.