Sebanyak 30 provinsi telah menyelesaikan rekapitulasi perhitungan suara pemilu presiden yang pemungutannya digelar pada hari Rabu 9 Juli 2014. Walaupun Jokowi-JK dinyatakan leading oleh beberapa pihak namun jika dilihat dari angka dirilis beberapa media online terkadang berbeda antara hasil akhir (provinsi) bila disingkronkan dengan data perolehan suara pada masing-masing kabupaten dari provinsi bersangkutan.
Data-data berbeda dipublikasikan media online tersebut diantaranya provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Jokowi-JK untuk sementara memimpin dengan perolehan suara sebesar 52 %. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 48 porsen suara. Total suara sah yang masuk pada 30 provinsi tersebut sebanyak 128.865.737 pemilih dari total Daftar Pemilih Tetap ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinakhodai Husni Kamil Manik sebanyak 188.098.615 pemilih. Ini berarti total suara sah pemilih sebesar 68,51 %
Dari total DPT sebesar 188.098.615 pemilih terdiri dari laki-laki 94.217.720 dan perempuan 93.880.886 pemilih tersebar pada 78.591 TPS di 34 provinsi Indonesia.
Sebanyak 3 provinsi tercatat pemilihnya lebih dari 14 porsen dari total pemilih di Indonesia yaitu Jawa Barat 17 %, Jawa Timur 16 %, dan Jawa Tengah 14 %. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU pada 30 provinsi tersebut tecatat sebanyak 64.892.357 suara sah. Prabowo-Hatta mendapatkan suara 48 % dan Jokowi-JK 52 % dengan rincian di Jawa Barat, Prabowo-Hatta 60 % dan Jokowi-JK 40 %, Jawa Tengah, Prabowo-Hatta 67 % dan Jokowi-JK 33 % sementara di Jawa Timur, Prabowo-Hatta 47 % dan Jokowi-JK 53 %
Sumber: Data dirangkum dari Berita Satu, Suara Pembaharuan, Republika, Okezone, AntaraNews, Lensa Indonesia, Kpu Banjarbarukota, tempo dan kompas 18-19 Juli 2014.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maju sebagai calon presiden dan wakil Presiden diusung dan didukung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS), Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Prabowo Subianto kelahiran Jakarta 17 Oktober 1951 yang merupakan alumni Akademi Militer Nasional Magelang 1974 ini menyelesaikan studi sekolah Dasar hingga SMA di luar negeri. Mantan menantu presiden RI, Soeharto ini maju sebagai kandidat pemilu presiden bukan kali pertama. Pada pemilu presiden RI 2009-2014 maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri namun kalah dari presiden RI sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Wakilnya Hatta Rajasa kelahiran Palembang 18 Desember 1953 anak M. Tohir Achmad dengan Syarifah Siti Aisyiah adalah alumni Fakultas Teknik Perminyakan di Institut Teknologi Bandung tahun 1980 ini sebelum mencalonkan diri sebagai wakil presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 dibawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih akrap disapa SBY.
Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla diusung dan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partia Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Joko Widodo yang dilahir di Surakarta 21 Juni 1961 anak dari Noto Mihardjo dengan Sujiatmi yang menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan di Universitas Gajah Mada Jogyakarta 1985 maju sebagai calon presiden ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Sementara wakilnya Jusuf Kalla lahir di Watampone Sulawesi Selatan 15 Mei 1942 adalah mantan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Pada pemilu presiden 2009 putra pengusaha asal Sulawesi Selatan H. Kalla maju sebagai calon sebagai presiden. Namun suami Mufidah yang pada waktu itu berpasangan dengan Wiranto diusung Partai Golkar tidak mampu menyaingi popularitas SBY di mata rakyat Indonesia. Bahkan pasangan ini hanya berada diperingkat ke tiga. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU yang dilaksanakan 22-23 Juli 2009 hanya memperoleh 12 %.
Kartu Suara Pemilu presiden RI hari Rabu 9 Juli 2014. (Dok: Ronamasa) |
Jokowi-JK untuk sementara memimpin dengan perolehan suara sebesar 52 %. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 48 porsen suara. Total suara sah yang masuk pada 30 provinsi tersebut sebanyak 128.865.737 pemilih dari total Daftar Pemilih Tetap ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinakhodai Husni Kamil Manik sebanyak 188.098.615 pemilih. Ini berarti total suara sah pemilih sebesar 68,51 %
Dari total DPT sebesar 188.098.615 pemilih terdiri dari laki-laki 94.217.720 dan perempuan 93.880.886 pemilih tersebar pada 78.591 TPS di 34 provinsi Indonesia.
Sebanyak 3 provinsi tercatat pemilihnya lebih dari 14 porsen dari total pemilih di Indonesia yaitu Jawa Barat 17 %, Jawa Timur 16 %, dan Jawa Tengah 14 %. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU pada 30 provinsi tersebut tecatat sebanyak 64.892.357 suara sah. Prabowo-Hatta mendapatkan suara 48 % dan Jokowi-JK 52 % dengan rincian di Jawa Barat, Prabowo-Hatta 60 % dan Jokowi-JK 40 %, Jawa Tengah, Prabowo-Hatta 67 % dan Jokowi-JK 33 % sementara di Jawa Timur, Prabowo-Hatta 47 % dan Jokowi-JK 53 %
Perolehan suara sementara Pemilu Presiden RI periode 2014-2019
PEROLEHAN SUARA TINGKAT NASIONAL SEMENTARA di 30 PROVINSI PEMILU PRESIDEN 9 JULI 2014 | |||||||||||
No | Provinsi | Prabowo-Hatta | Jokowi-JK | Total | |||||||
Angka | Porsentase | Angka | Porsentase | ||||||||
1 | Aceh | 1.089.290 | 54,39% | 913.309 | 45,61% | 2.002.599 | |||||
2 | Sumatera Utara | 2.833.512 | 44,78% | 3.494.310 | 55,22% | 6.327.822 | |||||
3 | Sumatera Barat | 1.797.505 | 76,92% | 539.308 | 23,08% | 2.336.813 | |||||
4 | Riau | 1.349.338 | 50,12% | 1.342.817 | 49,88% | 2.692.155 | |||||
5 | Jambi | 871.276 | 49,25% | 897.787 | 50,75% | 1.769.063 | |||||
6 | Sumatera Selatan | 2.132.163 | 51,26% | 2.027.049 | 48,74% | 4.159.212 | |||||
7 | Bengkulu | 433.173 | 45,27% | 523.669 | 54,73% | 956.842 | |||||
8 | Lampung | 2.033.924 | 46,93% | 2.299.889 | 53,07% | 4.333.813 | |||||
9 | Bangka Blitung | 200.706 | 32,74% | 412.359 | 67,26% | 613.065 | |||||
10 | Kepulauan Riau | 432.908 | 46,81% | 491.819 | 53,19% | 924.727 | |||||
11 | DKI Jakarta | 2.528.064 | 46,92% | 2.859.894 | 53,08% | 5.387.958 | |||||
12 | Jawa Barat | 14.167.381 | 60,28% | 9.333.315 | 39,72% | 23.500.696 | |||||
13 | Banten | 3.192.671 | 57,10% | 2.398.631 | 42,90% | 5.591.302 | |||||
14 | Jawa Tengah | 6.485.720 | 33,35% | 12.959.540 | 66,65% | 19.445.260 | |||||
15 | DI Joyakarta | 977.342 | 44,19% | 1.234.249 | 55,81% | 2.211.591 | |||||
16 | Jawa Timur | 10.277.088 | 46,83% | 11.669.313 | 53,17% | 21.946.401 | |||||
17 | Bali | 614.241 | 28,58% | 1.535.110 | 71,42% | 2.149.351 | |||||
18 | Nusa Tenggara Barat | 1.844.192 | 71,33% | 741.238 | 28,67% | 2.585.430 | |||||
19 | Nusa Tenggara Timur | 769.391 | 34,08% | 1.488.076 | 65,92% | 2.257.467 | |||||
20 | Kalimantan Barat | 1.032.354 | 39,62% | 1.573.046 | 60,38% | 2.605.400 | |||||
21 | Kalimatan Tengah | 468.277 | 40,21% | 696.199 | 59,79% | 1.164.476 | |||||
22 | Kalimantan Selatan | 941.809 | 50,05% | 939.748 | 49,95% | 1.881.557 | |||||
23 | Kalimantan Timur | 687.734 | 36,62% | 1.190.156 | 63,38% | 1.877.890 | |||||
25 | Sulawesi Utara | 620.095 | 46,12% | 724.553 | 53,88% | 1.344.648 | |||||
26 | Sulawesi Tengah | 631.859 | 45,13% | 768.091 | 54,87% | 1.399.950 | |||||
27 | Sulawesi Selatan | 1.214.857 | 28,57% | 3.037.026 | 71,43% | 4.251.883 | |||||
28 | Sulawesi Tenggara | 511.134 | 45,10% | 622.217 | 54,90% | 1.133.351 | |||||
29 | Gorontalo | 378.735 | 63,10% | 221.497 | 36,90% | 600.232 | |||||
30 | Sulawesi Barat | 165.494 | 26,63% | 456.021 | 73,37% | 621.515 | |||||
33 | Papua | 2.026.735 | 72,49% | 769.132 | 27,51% | 2.795.867 | |||||
TOTAL | 61.619.678 | 47,82% | 67.246.059 | 52,18% | 128.865.737 |
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maju sebagai calon presiden dan wakil Presiden diusung dan didukung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS), Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Prabowo Subianto kelahiran Jakarta 17 Oktober 1951 yang merupakan alumni Akademi Militer Nasional Magelang 1974 ini menyelesaikan studi sekolah Dasar hingga SMA di luar negeri. Mantan menantu presiden RI, Soeharto ini maju sebagai kandidat pemilu presiden bukan kali pertama. Pada pemilu presiden RI 2009-2014 maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri namun kalah dari presiden RI sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Wakilnya Hatta Rajasa kelahiran Palembang 18 Desember 1953 anak M. Tohir Achmad dengan Syarifah Siti Aisyiah adalah alumni Fakultas Teknik Perminyakan di Institut Teknologi Bandung tahun 1980 ini sebelum mencalonkan diri sebagai wakil presiden adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 dibawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih akrap disapa SBY.
Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla diusung dan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partia Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Joko Widodo yang dilahir di Surakarta 21 Juni 1961 anak dari Noto Mihardjo dengan Sujiatmi yang menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan di Universitas Gajah Mada Jogyakarta 1985 maju sebagai calon presiden ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Sementara wakilnya Jusuf Kalla lahir di Watampone Sulawesi Selatan 15 Mei 1942 adalah mantan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Pada pemilu presiden 2009 putra pengusaha asal Sulawesi Selatan H. Kalla maju sebagai calon sebagai presiden. Namun suami Mufidah yang pada waktu itu berpasangan dengan Wiranto diusung Partai Golkar tidak mampu menyaingi popularitas SBY di mata rakyat Indonesia. Bahkan pasangan ini hanya berada diperingkat ke tiga. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU yang dilaksanakan 22-23 Juli 2009 hanya memperoleh 12 %.