Manusia Pasti Menjalani Dua Sisi Kehidupan dan Dua Pilihan Hidup

12/21/2012
Gemerlapnya kehidupan dunia tak akan pernah dilalui tanpa pilihan. Kata hati dan akal pikiran pasti menempatkan setiap individu untuk memilih dan memilah yang terbaik. Namun memutuskan satu dari dua pilihan bukan merupakan hal mudah.

Manusia dihadirkan didunia setelah melewati masa batas waktu yang tercipta dari setetes air mani suci. Dengan sebuah tanggisan suci nan misteri si bayi menyapa dunia pertama kali. Sejak itu pula manusia mulai membentuk pola pikir dan prilaku untuk mempertarungkan jiwa dan raga menyingkapi takdir hidup yang akan dijalani dengan penuh tanda tanya.

Gumpalan awan putih diufuk barat perlahan-lahan berubah warna keemasan seakan memberi isyarat kepada seluruh isinya bahwa waktu akan segera berganti. Sinar matahari pun redup tenggelam ditelan sinar kegelapan malam. Sesaat kemudian cahaya bintang secara perlahan menampakan diri menghiasi dan mengiringi keheningan malam. Dalam keheningannya, alam mengiringi seraya menyanyikan lagu alam nan merdu menidurkan seisi alam semesta.

Alam datang kembali menyapa alam seisinya melalui alunan suara ayam berkokok memberitahukan bahwa hari-hari kehidupan telah dimulai lagi. Dengan bergantinya waktu itu manusia telah melalui dua kehidupan pada waktu yang berbeda yaitu siang dan malam serta antara hidup dan mati. Dalam tenggang pergantian waktu itupun tuhan memberi manusia sebuah pertanda di antara sadar atau tidak. Sesaat terjaga yang diabadikan dalam mimpi, alam pikirpun beraksi mengingat dan merenungi apa sebenarnya yang terjadi. Apakah yang dialami beberapa saat dalam keadaan tidak sadar tersebut benar atau tidak. Dua pertanyaan dan dua pilihan yang sangat sulit terjawab.

Tak lama selepas alam membangun seluruh isinya, sinar mentari pagi beranjak lalu bergegas memberi kehangatan seisi alam. Sinar keemasan pagi memeluk, membelai alam hayati seakan memberi janji dalam penuh tanda tanya.

Tuhan sang pencipta jagad raya tidak pernah membiarkan seluruh ruangnya kosong. Hembusan udara tak  pernah henti mengisi pada sela-sela rongga kehidupan alam dan isinya. Manusia diberikan akal dan pikiran sejak pertama kali menghirup udara dunia dengan dua sisi dunia.
  • Matahari dan Bulan. Seberkas sinar yang selalu menemani dan memberi semangat kehidupan seluruh isi alam
  • Siang dan malam serta terang dan gelap. Waktu yang akan membatasi setiap aktifitas alam dalam batasan yang sudah ditentukan. Dan sesungguhnya manusia memiliki kekuatan jiwa dan raga yang serba terbatas
  • Panas dan dingin serta terang dan gelap merupakan gambaran sisi kehidupan alam seisinya. Manusia terkadang tak mampu menguasai dan mengontrol hawa nafsu dan emosi diri
  • Subur dan tandus. Lahan dunia manusia mencari dan mempertahankan kehidupan bahwa pada setiap jengkal tanah tersimpan kekayaan diluar jangkauan pikiran manusia
  • Kaya dan Miskin. Strata kehidupan yang akan dihadapi manusia. Apapun yang dimiliki dan dihadapi setiap orang saat ini masih penuh tanda tanya dan tak seorangpun tau apa yang akan terjadi beberapa detik kemudian.
  • Benar dan Salah. Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial dalam menjalani kehidupan tak terlepas keterbatasan pola pikir dan prilaku
  • Hidup dan Mati. Manusia dihadirkan ke dunia melalui rahim ibu dan kemudian dikembalikan seorang diri pula. Tak seorangpun akan mengetahui dirinya kapan, dimana, bagaimana tuhan mencabut dan mengambil kembali roh kehidupan
Manusia diciptakan tuhan dari sepasang Laki dan Perempuan. Setiap individu dilengkapi sepasang organ tubuh agar manusia dapat berpikir dan berprilaku menjalani kehidupan.
  • Sepasang Mata. Indera yang diciptakan agar manusia lebih sadar dan pandai bersyukur apa yang dimiliki saat ini adalah sebuah anugerah terindah sehingga manusia dapat menikmati keindahan dan kekuasaan yang dihadirkan didunia.
  • Sepasang Kuping. Sepasang indera untuk mendengar sehingga manusia dapat menangkap pesan dan memahamami suara yang disampaikan agar manusia tidak salah paham dalam beinteraksi sehingga dapat hidup rukun dan damai.
  • Mulut. Sepasang bibir yang selalu membentuk makna pada setiap pergerakannya sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami dan dimengerti
  • Sepasang tangan dan kaki. agar manusia selalu berusaha dan bekerja sehingga dapat bertahan hidup
  • Hati dan Pikiran sebagai alat untuk berpikir dan bertindak
Kemajemukan kehidupan membutuhkan akal dan pikiran sebagai landasan berpikir dan berprilaku. Apapun pilihan yang dianggap terbaik diambil saat ini adalah yang terbaik walau sebenarnya semua itu tetap masih dalam tanda tanya. Kemarin saat yang telah berlalu, saat ini sedang dijalani sementara esok yang dinanti tetap masih dalam tanda tanya. Menunggu dan tidak berbuat sama sekali berarti kita telah membuang kesempatan yang sangat bermanfaat untuk mencoba menggapai harapan kehidupan yang lebih baik.

Bicaralah dengan nurani sendiri, satukan kata hati dan pikiran sebagai cerminan kepribadian. Apapun keputusan yang diambil hanya diri kita sendiri yang lebih mengenal dan memahaminya. Konsekwensi dari keputusan yang kita ambil tak dapat dihindari oleh siapapun karena itu adalah sebuah ujian bahkan takdir yang harus dihadapi dengan sabar dan tabah.

Artikel lainnya

Naskah Asli Pernyataan Berhenti Soeharto Sebagai Presiden RI, 21 Mei 1998
Top Ten Atlet Terkaya Dunia
Top Ten Artis dan Aktor Terkaya Dunia
Top Ten Penyanyi dan Musisi Terkaya Dunia
Kompleks Perkantoran Pemkab Bima Dalam Kenangan
Ronamasa