Beginilah Cara Petani Berebutan Pupuk Yang Tidak Mampu Disediakan Pemerintah Kab. Bima

1/25/2013
Pemerintah Kabupaten Bima hingga saat ini Kamis (24/1) belum mampu menyediakan pupuk yang memadai sesuai kebutuhan lahan sawah digarap petani. Akibat kelangkaan pupuk urea di kabupaten Bima saat ini masyarakat petani pedesaan semakin merasa khawatir. Harga pupuk yang seharusnya dijual eceran saat ini sebesar Rp. 90.000/sak namun petani mau membayarnya dengan harga lebih tinggi.

Pupuk UreaRebutan pupuk
Petani Desa Tonggorisa Kec. Palibelo berebutan pupuk Urea  langsung diatas kendaraan membawa pupuk, Kamis, 24/1/2013.(Foto:Ronamasa/Ahyar)

Videonya dapat dilihat di sini

Petani Rebutan pupuk
Petani yang sudah mendapatkan langsung menurunkan
masing-masing pupuk diperolehnya dai rebutan.
Di Desa Tonggorisa Kecamatan Palibelo saja hingga saat ini baru bisa mendapatkan jatah pupuk urea hanya 40 sak saja sekitar pukul 17.00 WITENG. Sementara lahan sawah pertanian pada musim hujan ini diperkirakan sekitar 110 Ha.

"Di Desa Tonggorisa lahan pertanian sawah padi musim hujan saat ini sekitar 110 Ha," demikian diungkapkan Sekretaris Desa Tonggorisa. Syamsuddin menjelaskan ketika dihubungi Ronamasa setelah selesai menghadiri acara Maulud Nabi yang diadakan Forum Kerukunan dan Silaturahim Keluarga Besar Tonggorisa Bima di Masjid At-Taqwa Desa Tonggorisa malam ini.

Kini usia pada yang ditanami petani sudah mencapai umur lebih dari tiga minggu dan bahkan ada mencapai satu bulan. Yang seharusnya umur padi selama ini sudah diberi pupuk untuk merangsang pertumbuhannya.

Demi untuk mendapatkan pupuk yang dialokasikan pemerintah Kabupaten Bima pada masing-masing desa terbatas jadi harus berebutan untuk mendapatkannya. Seperti halnya yang terjadi di Desa Tonggorisa sore hari tadi petani yang sudah menunggu beberapa hari kedatangan pupuk langsung menyergap kendaraan yang membawa pupuk.

Para petani langsung berebutan di atas dikendaraan colt yang membawa pupuk produksi PT. Pupuk Indonesia (persero) Gresik Indonesia yang hanya sebanyak 40 sak dengan berat 50 kg. Walaupun terjadi rebutan diatas kendaraan sambil berdesak-desakan namun tidak sampai menimbulkan keributan.

Untuk mendapat jatah pupuk kebutuhan wilayah Kecamatan Palibelo pengecer pupuk di masing-masing desa harus melalui pengecer di Sila Kabupaten Bima. Gudang pengecer pupuk Sila Bolo merupakan satu dari tiga pengecer pupuk di Kabupaten Bima pulau Sumbawa, NTB. Sementara jarak tempuh dari Kecamatan Bolo Sila untuk mencapai di Kecamatan Palibelo akan memakan waktu jarak tempuh sekitar 30 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Seperti yan diungkapkan supir yang mendrop pupuk di Desa Tonggorisa tadi, pupuk yang dibeli pengecer berasal dari Desa Ntonggu Kecamatan Palibelo diturunkan paksa petani desa lain. Pengecer dari yang paling ujung di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima atas kejadian yang menimpanya hanya bisa menangis

'"Ibu dari Desa Ntonggu tadi menangis karena pupuknya diturunkan dan diambil desa lain dalam perjalanan," kata supir

Artikel Lainnya:

Sejarah Pemerintahan Kabupaten Bima, NTB Sejak Masa Orde Baru
Sejarah Terbentuknya Desa Tonggorisa Palibelo
Nama-Nama Perguruan Tinggi Kabupaten dan Kota Bima, Pulau Sumbawa NTB
Lakey Peak Hu'u Beach Surga Dunia Turis Manca Negara di Pulau Sumbawa
Mangge Made Sayur Pecel Khas Daerah Mbojo Bima Bermanfaat Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
Ronamasa