Demam Sepakbola Mini Plastik Gusur Sepakbola Standar Dunia

6/27/2013
Masyarakat pecinta sepakbola Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menyaksikan kebangkitan tim Indonesia untuk berlaga di pentas sepakbola Piala Dunia. Ketika menapaki selangkah maju sepakbola Indonesia kerap menghadapi masalah dan seakan tak mau keluar dari masalah. Elit kepengurusan sepakbola terlalu asik memperebutkan posisi kepengurusan pada tingkat pusat.

Pertandingan sepakbola mini babak semi final dapat melihat di bawah

Padahal saat ini pengurus sepakbola tingkat pusat hingga daerah sedang dihadapkan masalah yang harus segera dicarikan solusinya. Persepakbolakan Indonesia sedang menghadapi masalah krisis mengembalikan minat talenta-talenta muda lebih fokus menekuni sepakbola standar dunia.

Bila trend talenta muda-talenta muda sepakbola daerah saat ini dibiarkan maka tidak mustahil kedepannya mereka akan meninggalkan dunia sepakbola standar nasional dan internasional. Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi hampir semua para pembina dan pengurus sepakbola daerah di Indonesia saling berkompetisi memanipulasi data usia anak didiknya.

Bukan rahasia umum lagi isu manipulasi data pembina seperti pada tingkat sekolah mulai dari Sekolah Dasar hingga SMU. Cara ini secara tidak langsung telah memberi pendidikan yang tidak baik untuk masa depan siswa. Pribahasa mengatakan Guru kencing berdiri murid kencing berdiri.

Pembina lebih menargetkan perolehan juara dengan cara tidak benar ketimbang memberi kesempatan anak didik usia yang sebenarnya untuk berlaga. Padahal dengan memberi kesempatan kepada pemain lebih sering bermain setidaknya akan memotivasi mereka cepat tumbuh dan berkembang.

Seperti halnya talenta sepakbola daerah Bima Nusa Tenggara Barat mereka lebih asyik bermain sepakbola mini plastik ketimbang sepakbola resmi berlaku di pentas dunia. Dalam setiap tahunnya tidak kurang dari dua puluh kejuaraan diselenggarakan pada wilayah berbeda.

Hadiah yang disediakan panitia penyelenggara untuk kejuaraan sepakbola mini plastik hadiah juara satu sampai empat tidak sedikit. Nilai hadiahnya mencapai lebih dari dua puluh juta rupiah. Biaya pendaftaran bagi satu klub yang ingin berlaga dalam kompetisi bervariasi tergantung dari panitia penyelenggara dengan kisaran Rp. 200 ribu hingga Rp. 350 ribu.


Pada kejuaraan sepakbola mini plastik bola terbuat dari bola plastik yang didalamnya diisi dengan balon yang diisi dengan angin. Pertandingan sepakbola plastik yang terdiri dari dua babak dan masing-masing berdurasi 30 menit mendapat antusias masyarakat. Ini dapat terlihat pada setiap pertandingan penontonnya mencapai lima ratusan
Ronamasa