Sosok Wanita Misterius di Puncak Monas

9/06/2013
Monas dibangun dengan ketinggian 132 meter berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan dilapisi marmer merupakan rancangan arsitek Indonesia. Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno memasukan angka 17, 8 dan 1945 melambangkan 17 Agustus 1945 yang merupakan hari kemerdekaan RI.

Monas (Monumen Nasional) Jakarta dibangun berdasarkan keputusan Presiden RI nomor 214 tahun 1958 tertanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketuai Kolonel Umar Wiharadikusuma, Komandan KMKB Jakarta Raya.

Monas Jakarta
Monumen Nasional, Jakarta Indonesia (Foto:Merdeka)

Tugu Monas dibangun di areal seluas 80 hektar dibangun pada 17 Agustus 1961. Dan Sejak tanggal 12 Juli 1979 Monas resmi dibuka untuk umum.

Di puncak Monas terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 25 kg. Lidah Api atau aobor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan

Awalnya nyala Api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kg. Namun menyambut perayaan setengah abad kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas dilapisi ulang sehingga mencapai berat 50 kg lembaran emas.

Puncak Monas itu bukan sekedar berbentuk lidah api biasa. Konon lidah api dipuncak monas tersebut menggambarkan sosok perempuan yang sedang duduk bersimpuh dengan gerai rambutnya yang panjang. Rambut atasnya disimpuk seperti sanggul kecil. Duduk menghadap langsung ke Istana Negara.

Namun sosok wanita di lidah api monas tersebut hanya bisa dilihat dari sisi sebelah kiri Monas atau di Jalan Medan Merdeka Barat sebelah utara, dekat dengan Istana Presiden. Patung seorang sosok perempuan itu dibuat dengan sebaik-baiknya agar orang yang melihatnya tidak mengetahui secara langsung.

Sosok wanita itu sering dipandang Soekarno dari Istana Merdeka. Hingga ini sosok wanita hingga kini masih misterius akan sosok siapa yang sebenarnya.

Merdeka.com/Hery H Winarno, 7 Juli 2013)
Ronamasa