Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain kelahiran 1 Oktober 1964 meninggal dunia karena sakit pada hari Kamis (26/12) dan akan dikebumikan besok hari Juma't 27 Desember 2013. Saat ini jenazah Bupati Bima pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat Bima disemayamkan di rumah duka di Pandopo Bupati Bima jl. Sulawesi Kota Bima.
Menurut informasi disampaikan kerabat terdekat Pandopo Bupati Bima mengatakan bahwa jenazah putra mahkota Abdul Kahir II kelahiran 1 Oktober 1964 akan dikebumikan di lokasi pemakaman keluarga di Dana Traha Kelurahan Dara Kota Bima.
Lokasi pemakaman keluarga raja Bima di Dana Traha Dara Kota Bima dimana Ferry Zulkarnain akan dimakamkan. Beberapa orang terlihat sedang menggali pemakaman Ferry, Kamis, 26/12/2013.(Foto: Ronamasa/Ahyar)
Suami Indah Damayanti Putri akan dimakamkan ditempat peristirahatan terakhir pas bersebelahan dengan makam kakeknya Raja Bima, Sultan Muhammad Salahuddin. Nama kakek Ferry Zulkarnain sudah diabadikan sebagai nama bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin di Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
Ferry Zulkarnain anak dari H. Abdul Kahir II (alm) dengan Hj. Zubaidah meninggalkan seorang istri Indah Damayanti Putri dan dua orang putra bernama Muhammad Putra Feryandi dan Muhammad Putra Pratama.
Ferry Zulkarnai dan Syafruddin dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Zainul Madji pada hari Senin 9 Agsutus 2010 di Paruga Na'e Kecamatan Woha Kabupaten Bima
Petinggi Kabupaten yang sudah melayat almarhum pada pagi hari diantaranya Wakil Bupati Bima H. Syafruddin dan Walikota Bima H. Qurais
Hari Rabu siang Ferry Zulkarnain yang akrab disapa rakyatnya dengan Dae Ferry masih melakukan aktifitas sebagai kepala daerah melihat langsung kondisi banjir melanda beberapa wilayah kecamatan Bima.
Semasa hidupnya Ferry Zulkarnain yang bergelar Jena Teke sangat dicintai rakyatnya. Ini terbukti Dae Ferry dipercaya menjadi Bupati Bima dua periode berturut dengan figur wakilnya yang berbeda. Periode 2004-2009 Ferry Zulkarnain berpasangan dengan Usman AK yang menjadi salah seorang lawannya pada pemilukada untuk masa jabatan 2010-2015.
Pada pemilukada Bima 2010 Ferry Zulkarnain yang berpasangan dengan H. Syafruddin terpilih sebagai Bupati Bima. Ferry yang saat itu menjadi Ketua Umum Partai Golongan Karya diusung dan didukung 10 Parpol yang tergabung dalam koalisi "FERSY" Rakyat mengalahkan tiga kandidat lainnya.
Selamat jalan Dae semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan segala salah dan hilaf akan mendapat pengampunan dari Allah SWT, AMIN. Dan semoga Hj. Indah Damayanti Putri beserta kedua putranya serta keluarga yang ditinggalkan akan dicurahkan ketabahan atas semua ini.
Selamat jalan Dae Ferry, sejarah telah mencatat bahwa Dae Ferry adalah putra terbaik dimiliki daerah Bima tidak hanya sejak menjadi Bupati tahun 2010 hingga menghembuskan nafas terakhir saja. Pembangunan yang kini dapat dinikmati seluruh khalayak banyak menginjakan kaki di daerah Bima adalah bukti hasil kerja Dae.
Ferry Zulkarnain bersama istri pada upacara HUT RI 17 Agustus 2010
di lapangan Sepakbola Teke Kecamatan Palibelo (Foto: Ronamasa/Ahyar)
di lapangan Sepakbola Teke Kecamatan Palibelo (Foto: Ronamasa/Ahyar)
Menurut informasi disampaikan kerabat terdekat Pandopo Bupati Bima mengatakan bahwa jenazah putra mahkota Abdul Kahir II kelahiran 1 Oktober 1964 akan dikebumikan di lokasi pemakaman keluarga di Dana Traha Kelurahan Dara Kota Bima.
Lokasi pemakaman keluarga raja Bima di Dana Traha Dara Kota Bima dimana Ferry Zulkarnain akan dimakamkan. Beberapa orang terlihat sedang menggali pemakaman Ferry, Kamis, 26/12/2013.(Foto: Ronamasa/Ahyar)
Suami Indah Damayanti Putri akan dimakamkan ditempat peristirahatan terakhir pas bersebelahan dengan makam kakeknya Raja Bima, Sultan Muhammad Salahuddin. Nama kakek Ferry Zulkarnain sudah diabadikan sebagai nama bandar udara Sultan Muhammad Salahuddin di Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima.
Ferry Zulkarnain anak dari H. Abdul Kahir II (alm) dengan Hj. Zubaidah meninggalkan seorang istri Indah Damayanti Putri dan dua orang putra bernama Muhammad Putra Feryandi dan Muhammad Putra Pratama.
Ferry Zulkarnai dan Syafruddin dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Zainul Madji pada hari Senin 9 Agsutus 2010 di Paruga Na'e Kecamatan Woha Kabupaten Bima
Petinggi Kabupaten yang sudah melayat almarhum pada pagi hari diantaranya Wakil Bupati Bima H. Syafruddin dan Walikota Bima H. Qurais
Hari Rabu siang Ferry Zulkarnain yang akrab disapa rakyatnya dengan Dae Ferry masih melakukan aktifitas sebagai kepala daerah melihat langsung kondisi banjir melanda beberapa wilayah kecamatan Bima.
Semasa hidupnya Ferry Zulkarnain yang bergelar Jena Teke sangat dicintai rakyatnya. Ini terbukti Dae Ferry dipercaya menjadi Bupati Bima dua periode berturut dengan figur wakilnya yang berbeda. Periode 2004-2009 Ferry Zulkarnain berpasangan dengan Usman AK yang menjadi salah seorang lawannya pada pemilukada untuk masa jabatan 2010-2015.
Pada pemilukada Bima 2010 Ferry Zulkarnain yang berpasangan dengan H. Syafruddin terpilih sebagai Bupati Bima. Ferry yang saat itu menjadi Ketua Umum Partai Golongan Karya diusung dan didukung 10 Parpol yang tergabung dalam koalisi "FERSY" Rakyat mengalahkan tiga kandidat lainnya.
Selamat jalan Dae semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan segala salah dan hilaf akan mendapat pengampunan dari Allah SWT, AMIN. Dan semoga Hj. Indah Damayanti Putri beserta kedua putranya serta keluarga yang ditinggalkan akan dicurahkan ketabahan atas semua ini.
Selamat jalan Dae Ferry, sejarah telah mencatat bahwa Dae Ferry adalah putra terbaik dimiliki daerah Bima tidak hanya sejak menjadi Bupati tahun 2010 hingga menghembuskan nafas terakhir saja. Pembangunan yang kini dapat dinikmati seluruh khalayak banyak menginjakan kaki di daerah Bima adalah bukti hasil kerja Dae.