Pelaut Makassar Tinggalkan Meriam Kuno di Darwin

12/12/2013
Sebuah meriam kuno yang ditemukan di Darwin, Australia di tahun 2010, dipastikan berasal dari tahun 1760 an atau sebelum kedatangan Kapten Cook di wialyah itu. Para pelaut dari Makassar yang waktu itu sudah menjelah Australia Utara untuk mencari teripang, diperkirakan sengaja meninggalkan meriam yang diduga tiruan dari buatan Portugis atau Belanda.

Peta Australia sebelum para pemukim dari Eropa Tiba (Foto: Radioaustralia.net.au)

Demikian dikatakan Paul Clark, kurator pada Musium and Art Gallery of the Northen Territory kepada ABC.

Keberangkatan meriam yang dinamakan dundee swivel gun itu telah diperdebatkan dikalangan pakar arkeologi dan sejarahwan sejak ditemukan oleh Christopher Doukas, seorang pelajar, ketika ia berjalan-jalan di sepanjang pantai Dundee Beach tiga tahun lalu.

Sebagian pakar menduga, senjata berukuran 107 sentimeter itu berasal dari Portugis yang umum digunakan di tahun-tahun 1500-an. Artinya, menurut dugaan ini, meriam itu termasuk benda kuno Eropa paling tua yang ditemukan di Australia, dan kemungkinan akan mengubah buku sejarah.

Namun analisis dari kurator Paul Clark mendapati, meriam itu kemungkinan tiruan dari sebuah Swivel gun Portugis atau Belanda, dan berasal dari kapal pedagang Makasa, jauh sesudah tahun-tahun 1500-an.

Ia menjelaskan, pasir di dalam laras meriam itu mengindikasikan bahwa senjata ini ditinggalkan di tahun 1743, dengan kemungkinan kisaran lebih atau kurang 40 tahun di sekitar tahun tersebut.

Clark mengatakan, hal ini menguatkan dugaan sebelumnya bahwa para pedagang Makassar, yang datang ke Australia untuk mengambil teripang, meninggalkan senjata tersebut, bukan para penjelajah Portugis.

Kapten Cook sendiri melaporkan melihat pesisir timur Australia di tahun 1770, atau setelah meriam Dundee tersebut ditinggalkan oleh pelaut-pelaut Makasar.

Sumber: Radio Australia.net.au, Rabu, 11/12/2013.
Ronamasa