Taufik lahir di Tonggorisa Palibelo Bima pada 1 Januari 1967 putra dari H. Jusuf. Statusnya sebagai anak petani tak membuatnya kalah semangat dengan pemuda yang orang tuanya berprofesi PNS dan kaya untuk menempuh pendidikan tinggi. Hasil belajar keras kini sukses dapat dimilikinya. Walau sudah berpangkat Kapt.Polisi dan saat ini menduduki jabatan Sabhara Res Mataram Polda NTB Taufik tidak menunjukan kesombongan diri. Ini dapat terlihat dari prilaku keseharian ketika pulang kampung halamannya.
Kapten Taufik (baju kaos) bersama pasukannya saat pengamanan final sepakbola antara Kota Bima Vs kabupaten Bima memperebutkan medali emas PORPROV NTB 2014 di stadion Utama Mataram Sabtu 21/6/2014. (Foto: Ronamasa/Ahyar).
Selepas SMA Taufik kemudian melanjutkan studi Perguruan Tinggi di Aspol Res Mataram. Dengan bermodal keberanian sosok pemuda tegas yang beberapa waktu menjabat Ketua Remaja Masjid At-Taqwa Desa Tonggorisa tahun 1990 an kemudian mengadu nasib di Jakarta untuk menjadi Polisi.
Semasa menjadi ketua Remas Taufik sangat aktif mendorong anggota remaja dengan kegiatan positif dan membangun. Bukti nyata keinginan kuat mewujudkan sumber daya manusia bertanggung jawab di lingkungannya saat itu adalah secara bersama-sama dengan unsur masyarakat lainnya memberantas kegiatan-kegiatan warga setempat dianggap melanggar norma-norma agama dan aturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.
Tafuik yang kini sudah berdomisili tetap di Mataram mengikuti tes di Kepolisian RI di Jakarta dan menjalani perdana di bekas salah satu provinsi Indonesia, Timor Timur. Akibat situasi keamanan di provinsi yang kini sudah menjadi negara Timor Timur ini tidak kondusif Taufik yang menjadi Polisi dengan pangkat Serda kemudian dipindah tugaskan di Mataram NTB.
Beberapa tahun mengabdi sebagai pelayan masyarakat dengan pangkat sersan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Perwira Polisi. Sebelum menempati posisi sekarang anak bungsu dari 7 bersaudara ini pernah menjadi Kapolsek Ampenan Mataram.
Banyaknya pemuda-pemuda di Desa Tonggorisa yang kini jadi polisi tak dipungkuri cikal bakalnya adalah berkat dorongannya. Kapt. Pol Taufik adalah salah seorang dari 5 darah asal Tonggorisa perpangkat perwira yaitu Kombes. Ruslan, Kapten PM. Arsyad, Letda TNI Ikhsan dan Letda Polisi Firamuddin
Selepas SMA Taufik kemudian melanjutkan studi Perguruan Tinggi di Aspol Res Mataram. Dengan bermodal keberanian sosok pemuda tegas yang beberapa waktu menjabat Ketua Remaja Masjid At-Taqwa Desa Tonggorisa tahun 1990 an kemudian mengadu nasib di Jakarta untuk menjadi Polisi.
Semasa menjadi ketua Remas Taufik sangat aktif mendorong anggota remaja dengan kegiatan positif dan membangun. Bukti nyata keinginan kuat mewujudkan sumber daya manusia bertanggung jawab di lingkungannya saat itu adalah secara bersama-sama dengan unsur masyarakat lainnya memberantas kegiatan-kegiatan warga setempat dianggap melanggar norma-norma agama dan aturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI.
Tafuik yang kini sudah berdomisili tetap di Mataram mengikuti tes di Kepolisian RI di Jakarta dan menjalani perdana di bekas salah satu provinsi Indonesia, Timor Timur. Akibat situasi keamanan di provinsi yang kini sudah menjadi negara Timor Timur ini tidak kondusif Taufik yang menjadi Polisi dengan pangkat Serda kemudian dipindah tugaskan di Mataram NTB.
Beberapa tahun mengabdi sebagai pelayan masyarakat dengan pangkat sersan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Perwira Polisi. Sebelum menempati posisi sekarang anak bungsu dari 7 bersaudara ini pernah menjadi Kapolsek Ampenan Mataram.
Banyaknya pemuda-pemuda di Desa Tonggorisa yang kini jadi polisi tak dipungkuri cikal bakalnya adalah berkat dorongannya. Kapt. Pol Taufik adalah salah seorang dari 5 darah asal Tonggorisa perpangkat perwira yaitu Kombes. Ruslan, Kapten PM. Arsyad, Letda TNI Ikhsan dan Letda Polisi Firamuddin
