Bupati Bima Ferry Zulkarnain yang dinobatkan menjadi raja Bima XVI pada 4 Juli 2013 meninggal dunia karena sakit pada usia 49 tahun pada hari Kamis 26/12/2103. Jenazah almarhum akan dimakamkan di lokasi pemakaman keluarga Raja Bima di Dana Traha Dara Kota Bima besok hari Jum'at 27/12/2013.
Ferry Zulkarnain kelahiran 1 Oktober 1964 meninggal dunia meninggalkan seorang istri bernama Indah Damayanti Putri dan dua orang putra bernama Muhammad Putra Feryandi dan Muhammad Putra Pratama.
Hari Rabu siang sekitar pukul 14.30 Ferry Zulkarnain masih melakukan aktifitas sebagai kepala daerah meninjau langsung banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bima.
Putra mahkota pasangan Sultan Abdul Kahir II dengan Hj RM. Jubaidah terpilih menjadi Bupati Bima selama dua periode dengan wakil berbeda. Pada periode 2004-2009 Ferry Zulkarnain berpasangan dengan Usman AK. Sementara periode 2010-2015 Ferry Zulkarnain yang bergelar Jena Teke ini terpilih menjadi Bupati Bima menggandeng wakilnya dari politisi mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima Syafruddin
Ferry Zulkarnain dikukuhkan sebagai raja Bima XVI pada 4 Juli 2013 melalui upacara dilaksanakan Musium ASI Bima yang dihadiri oleh kerabat kerajaan nusantara serta kerabat kerajaan dari luar negeri juga.
Selamat jalan Dae semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan segala salah dan hilaf akan mendapat pengampunan dari Allah SWT, AMIN. Dan semoga Hj. Indah Damayanti Putri beserta kedua putranya serta keluarga yang ditinggalkan akan dicurahkan ketabahan atas semua ini.
Selamat jalan Dae Ferry, sejarah telah mencatat bahwa Dae Ferry adalah putra terbaik dimiliki daerah Bima tidak hanya sejak menjadi Bupati tahun 2010 hingga menghembuskan nafas terakhir saja. Pembangunan yang kini dapat dinikmati seluruh khalayak banyak menginjakan kaki di daerah Bima adalah bukti hasil kerja Dae.
Lokasi pemakaman keluarga raja Bima di mana Ferry Zulkarnain akan dimakamkan di Dana Traha Kelurahan Dara Kota Bima. Tampak beberapa orang sedang menggali pemakaman Dae Ferry
Kamis. 26/12/2013, (Foto: Ronamas/Ahyar)
Kamis. 26/12/2013, (Foto: Ronamas/Ahyar)
Pandopo Bupati terlihat dari arah pemakaman keluarga raja Bima
di Dana Traha Kelurahan Dara Kota Bima, Kamis 26/12/2013
(Foto: Ronamas/Ahyar)
di Dana Traha Kelurahan Dara Kota Bima, Kamis 26/12/2013
(Foto: Ronamas/Ahyar)
Ferry Zulkarnain kelahiran 1 Oktober 1964 meninggal dunia meninggalkan seorang istri bernama Indah Damayanti Putri dan dua orang putra bernama Muhammad Putra Feryandi dan Muhammad Putra Pratama.
Hari Rabu siang sekitar pukul 14.30 Ferry Zulkarnain masih melakukan aktifitas sebagai kepala daerah meninjau langsung banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Bima.
Kerumuman warga dipintu masuk kediaman disemayamkan jenazah Ferry Zulkarnain
di Jl. Sulawesi Kota Bima Kamis, 26/12/2013 (Foto: Ronamas/Ahyar)
di Jl. Sulawesi Kota Bima Kamis, 26/12/2013 (Foto: Ronamas/Ahyar)
Lokasi pemakaman Ferry tterlihat dari arah lapangan di depan Pandopo Bupati Bima
Jl. Sulawesi Kota Bima Kamis, 26/12/2013. (Foto: Ronamas/Ahyar)
Jl. Sulawesi Kota Bima Kamis, 26/12/2013. (Foto: Ronamas/Ahyar)
Putra mahkota pasangan Sultan Abdul Kahir II dengan Hj RM. Jubaidah terpilih menjadi Bupati Bima selama dua periode dengan wakil berbeda. Pada periode 2004-2009 Ferry Zulkarnain berpasangan dengan Usman AK. Sementara periode 2010-2015 Ferry Zulkarnain yang bergelar Jena Teke ini terpilih menjadi Bupati Bima menggandeng wakilnya dari politisi mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima Syafruddin
Ferry Zulkarnain dikukuhkan sebagai raja Bima XVI pada 4 Juli 2013 melalui upacara dilaksanakan Musium ASI Bima yang dihadiri oleh kerabat kerajaan nusantara serta kerabat kerajaan dari luar negeri juga.
Selamat jalan Dae semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan segala salah dan hilaf akan mendapat pengampunan dari Allah SWT, AMIN. Dan semoga Hj. Indah Damayanti Putri beserta kedua putranya serta keluarga yang ditinggalkan akan dicurahkan ketabahan atas semua ini.
Selamat jalan Dae Ferry, sejarah telah mencatat bahwa Dae Ferry adalah putra terbaik dimiliki daerah Bima tidak hanya sejak menjadi Bupati tahun 2010 hingga menghembuskan nafas terakhir saja. Pembangunan yang kini dapat dinikmati seluruh khalayak banyak menginjakan kaki di daerah Bima adalah bukti hasil kerja Dae.